Sulawesinetwork.com - Gelaran seni rupa internasional dua tahunan, Makassar Biennale VI 2025, kembali menyuguhkan agenda spesial bagi penikmat seni di Kota Makassar.
Pada hari Sabtu, 22 November 2025, seniman Asia Ramli akan mempersembahkan karya Performance Art bertajuk "Jejak Waktu Dalam Sarung".
Baca Juga: Mattirowalie FC Juara Rantau Cup I Barru: Wabup Abustan Tutup Turnamen, Soroti Potensi Atlet Lokal
Pertunjukan ini merupakan bagian integral dari rangkaian acara Makassar Biennale VI yang tahun ini mengusung tema besar "REVIVAL". Karya ini akan dipentaskan secara maraton dengan konsep moveable performance di tiga lokasi berbeda dalam satu hari:
- Nipah Park – Pukul 10.00 WITA
- Pantai Losari – Pukul 15.00 WITA
- Balla DKSS Partam – Pukul 19.00 WITA
Filosofi Sarung sebagai "Mesin Waktu" yang Aktif
Baca Juga: Nova Arianto Resmi Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Ini Rekam Jejaknya di Kelompok Usia
Direktur Makassar Biennale, Irfan Palippui, menjelaskan bahwa pertunjukan ini menawarkan perspektif yang lebih dalam dari sekadar pameran budaya. Menurutnya, "Jejak Waktu Dalam Sarung" adalah sebuah intervensi artistik yang menggeser pemahaman kita atas sarung.
"Dalam tradisi Bugis-Makassar, sarung bukan sekadar kain atau simbol, melainkan sebuah teks atau rangkaian multi-dimensi. Ia adalah pakaian, rumah, alat kerja, sekaligus kosmologi," ujar Irfan.
Lebih lanjut, Irfan memaparkan konsep yang diusung Asia Ramli ini bersifat merimpang. Sarung tidak hanya diletakkan sebagai representasi masa lalu, tetapi sebagai konektor yang membuat pengalaman hidup dan warisan leluhur hadir serta aktif di masa kini—sebuah proses becoming-ancestor (menjadi leluhur) yang berlangsung saat ini juga.
"Dengan membawanya ke ruang publik seperti Nipah Park dan Pantai Losari, Asia Ramli melakukan 'deteritorialisasi'—mencabut sarung dari wilayah domestik ritualnya—dan menanamnya kembali di ruang sosial kontemporer. Ini mengubah pertanyaan dari 'Apa makna sarung?' menjadi 'Apa yang bisa dilakukan sarung?' dalam menciptakan koneksi ruang dan waktu baru," tambah Irfan.
Dalam penampilannya, Asia Ramli akan didukung oleh kolaborator seniman lainnya, yaitu Jumaris, Angga, Lala, Yhugi Prama Saptra, Ariel, Ainun Chandra, Jaya dan
Andi Taslim. Pertunjukan ini mengundang publik untuk melihat bagaimana tubuh dan sarung berinteraksi membentuk "ruang" baru di tengah hiruk-pikuk kota.