ragam

Bunga Male: Warisan Budaya dan Spiritualitas di Perayaan Maulid Nabi

Senin, 22 September 2025 | 13:26 WIB
Bunga Male untuk Maulid Nabi.

Sulawesinetwork.com - Tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah Indonesia selalu diwarnai dengan kekhasan masing-masing.

Salah satunya adalah “Bunga Male”, tradisi yang sarat makna budaya dan spiritual, sekaligus menjadi simbol penghormatan kepada Nabi.

Bunga Male biasanya disusun dengan indah dalam wadah atau hiasan berbentuk menara kecil.

Baca Juga: Kejati Sulsel Selidiki Penggunaan Dana Hibah KONI untuk PON XXI

Hiasan ini bukan sekadar keindahan visual, tetapi juga mengandung pesan religius: wujud syukur, doa, dan penghormatan umat kepada Rasulullah SAW.

Bagi masyarakat yang masih melestarikan tradisi ini, setiap susunan bunga dan ornamen di dalamnya merepresentasikan harapan akan keberkahan hidup, kesejahteraan, serta ikatan persaudaraan yang kuat.

Baca Juga: Kabar Gembira! Gaji ASN Naik Mulai Oktober 2025, Ini Rincian Persentasenya

Seiring berkembangnya zaman, Bunga Male tidak hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga identitas budaya lokal.

Di beberapa daerah, tradisi ini dipadukan dengan kesenian rakyat, musik rebana, hingga pembacaan syair-syair pujian kepada Nabi.

Bagi generasi muda, kehadiran Bunga Male dalam perayaan Maulid Nabi menjadi jembatan untuk memahami warisan budaya sekaligus memperkuat nilai-nilai religius.

Baca Juga: Wabup Sinjai Ajak Warga Jaga Ketertiban dan Tolak Aksi Anarkis

Lebih dari sekadar simbol, tradisi Bunga Male menghadirkan momen kebersamaan. Masyarakat bergotong royong menyiapkan hiasan, berbagi makanan, serta mempererat silaturahmi.

Spiritualitas yang dipadukan dengan budaya inilah yang menjadikan perayaan Maulid Nabi terasa lebih hangat, bermakna, dan penuh kekhidmatan. (*)

Tags

Terkini