Selain itu, pemberian sapi secara langsung cenderung lebih menguntungkan bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan untuk merawat dan mengelola ternak dengan baik dan mempunyai akses lebih dekat ke pemerintah atau anggota DPRD yang sering menyalurkan bantuan dalam bentuk pokok pikiran anggota DPRD, sementara peternak pemula atau yang kurang berpengalaman sering kali kesulitan untuk memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal.
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Nokia T21: Chipset Unggul, RAM Besar, dan Fitur Konektivitas Lengkap
Alhasil, meskipun anggaran yang disiapkan cukup besar, dampak pembagian sapi gratis pun jadi tidak maksimal, karena hanya menjangkau segelintir orang saja, bahkan sering kali dijadikan alat untuk meraih suara pada perhelatan pemilu dan pilkada bagi Sebagian oknum saja.
Program pembagian sapi juga kerap dinilai tidak tepat sasaran. Salah satunya, bantuan ternak pejantan yang diberikan kepada peternak sering kali dijual dalam beberapa tahun setelahnya, sehingga tidak memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Sebuah program yang sebenarnya memiliki anggaran yang cukup besar, justru tidak memberikan dampak yang maksimal.
Baca Juga: Desain Premium, Harga Terjangkau: Moto G45 5G Siap Jadi Rebutan!
Berkaca dari hal tersebut, pemerintah menyadari bahwa kita perlu mencari alternatif yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengembangkan sektor peternakan.
Salah satu solusi yang muncul adalah program inseminasi buatan (IB), yang kini lebih banyak diterapkan oleh pemerintah.
Program ini diklaim efektif untuk memperbaiki kulaitas ternak menggunakan input yang sangat murah dan efisien.
Baca Juga: Tegas! Guru Madrasah dan PAI Wajib Ikut Pendidikan Profesi, Ini Aturan Ketat dan Batas Waktunya!
Program inseminasi buatan ini bukan hanya lebih murah, tetapi juga jauh lebih tepat sasaran. Dengan meningkatkan kualitas ternak melalui IB, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan jumlah sapi yang sehat dan produktif tanpa mengandalkan pembagian ternak yang hanya memberikan manfaat sementara.
Sebagai gambaran, satu kali inseminasi buatan pada sapi betina dapat menghasilkan anakan sapi produktif dan berkualitas dalam setahun, dengan ukuran yang besar dibandingkan pembelian sapi ternak yang memerlukan biaya lebih besar.
Dengan input yang relatif rendah, inseminasi buatan dapat meningkatkan populasi ternak unggul dalam waktu singkat, memberikan manfaat yang lebih luas, dan lebih mudah dijangkau oleh peternak di berbagai daerah.
Baca Juga: Nokia T21: Tablet Tangguh dengan Layar 2K, Baterai Tahan Lama dan Harga Terjangkau?
Kami berharap agar program ini dapat lebih digalakkan, baik dari sisi anggaran maupun dari segi pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga dapat memberi dampak positif yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan peternak secara berkelanjutan.