ragam

STOP Mengharap Pembagian Sapi!

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:57 WIB
Dr. Supriadi, S.P, M.Si (Anggota Komisi 2 DPRD Bulukumba)

Sulawesinetwork.com - Tentunya tulisan ini bukanlah untuk menyinggung angan-angan masyarakat yang menginginkan satu sapi untuk satu keluarga seperti yang pernah dijanjikan dalam program andalan salah satu paslon pada perhelatan Pilkada di Bulukumba, yang baru saja saya temukan pemenangnya.

Meskipun janji tersebut mengusung harapan besar bagi para peternak, kenyataannya pemberian sapi langsung kepada masyarakat sering kali tidak memberikan dampak yang signifikan.

Sebagai anggota DPRD, kami merasa penting untuk berbagi pengalaman mengenai pencarian anggaran pengadaan sapi ternak untuk masyarakat, apalagi kadang aspirasi masyarakat di daerah pemilihan kami sering kali menggaungkan aspirasi untuk bantuan hibah sapi ini.

Baca Juga: Kepala BGN Pastikan MBG Tetap Dilaksanakan Seperti Biasa, Menu Telur Rebus hingga Kolak Jadi Pertimbangan

Suatu ketika, saya mengajukan usulan anggaran untuk pengadaan sapi ternak sebagai bentuk bantuan kepada peternak di daerah kami dalam rapat bersama komisi 2 DPRD Kabupaten Bulukumba.

Namun, kami terkejut saat mengetahui bahwa ternyata anggaran untuk program tersebut tidak ada pada rencana anggaran penerimaan dan belanja daerah kabupaten Bulukumba tahun 2025.

Sebagian besar anggaran di bidang peternakan hanya dalam bentuk bantuan stek untuk rerumputan pakan ternak dan semen untuk inseminasi buatan.

Baca Juga: TPG Kemenag 2025 tidak Dibayarkan Kepada Guru Krateria Ini, Simak Penjelasannya!

Untuk mengetahui lebih lanjut, saya pun berkesempatan untuk bertemu dan berkonsultasi langsung dengan Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan terkait dengan pengembangan sapi potong.

Apa yang saya temui dalam pertemuan tersebut sangat menarik. Ternyata, program pemberian sapi secara langsung kepada masyarakat, yang sering menjadi harapan banyak orang, sudah tidak lagi menjadi fokus utama di Dinas Peternakan.

Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan ini. Rendahnya jumlah masyarakat yang dapat dijangkau melalui bantuan sapi langsung menjadi salah satu masalah utama dalam program tersebut.

Baca Juga: Unru Baso Berpotensi Pertahankan Dominasi Gerindra di Pilwalkot Palopo

Program pemberian sapi, meskipun terlihat menjanjikan, ternyata tidak dapat mencakup seluruh peternak yang membutuhkan.

Banyak masyarakat yang berada di daerah terpencil atau yang memiliki skala usaha kecil tidak dapat menerima bantuan ini, karena keterbatasan anggaran dan proses distribusi yang sering tidak merata.

Halaman:

Tags

Terkini