Sulawesinetwork.com - Banyak pemilik usaha masih merasa canggung tampil di media sosial (medsos). Apalagi bagi mereka yang pemalu, enggan bercerita soal pencapaian, atau tak suka terlihat seolah sedang membanggakan diri.
Padahal, personal branding lewat medsos kini menjadi bagian penting dalam mengembangkan bisnis. Promosi diri bukan hanya membantu membangun citra pribadi, tetapi juga bisa memperkuat posisi sebagai pemimpin opini di bidang yang digeluti. Ujungnya, kepercayaan konsumen meningkat dan pendapatan pun ikut terdongkrak.
“Forbes menegaskan, promosi diri lewat media sosial tidak selalu berarti pamer. Ada banyak cara untuk tetap terlihat profesional sekaligus autentik,” tulis laporan media bisnis tersebut, dikutip Senin (1/9/2025).
Baca Juga: Kejurda Pelajar Resmi Dibuka, Bupati Barru Ajak Remaja Jauhi Hal Negatif!
1. Kurasi Konten yang Relevan
Alih-alih langsung membuat konten orisinal, pemilik usaha bisa mulai dengan membagikan artikel, blog, atau video dari sumber lain.
Agar lebih bernilai, tambahkan opini pribadi. Bisa berupa komentar setuju/tidak terhadap isu tertentu, atau pelajaran yang dipetik dari sebuah artikel. Dengan begitu, audiens tetap fokus pada isu relevan, bukan sekadar pada sosok pemilik usaha.
Baca Juga: KNPI Makassar: 'Jaga Makassar Ta' Memerlukan Kesadaran dan Komitmen Semua Pihak
2. Tunjukkan Kompetensi Lewat Pengalaman
Daripada sibuk menyebut diri sebagai ahli, lebih baik tunjukkan bukti lewat studi kasus, tips praktis, atau pengalaman nyata. Cara ini membuat audiens melihat keahlian tanpa merasa sedang disuguhi promosi berlebihan.
3. Bangun Kedekatan dengan Storytelling
Baca Juga: KNPI Makassar: 'Jaga Makassar Ta' Memerlukan Kesadaran dan Komitmen Semua Pihak
Cerita pribadi adalah senjata ampuh. Pebisnis bisa membagikan kisah di balik layar, tantangan usaha, hingga pelajaran berharga dari perjalanan bisnisnya.
Tak hanya itu, pengalaman pelanggan juga bisa diangkat. Menurut penelitian Wyzowl, 9 dari 10 orang lebih percaya cerita pelanggan ketimbang klaim bisnis. Testimoni, review, atau konten buatan pelanggan bisa jadi aset branding yang autentik.