Ir. Rizki Ayu Saraswati menegaskan Desa Sampulungan dipilih karena masih menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan plastik. “Kami ingin menghadirkan solusi aplikatif agar masyarakat tidak hanya sadar akan masalah sampah, tapi juga terampil mengatasinya,” jelasnya.
Ir. Arinda Wahyuni menambahkan, “Bank sampah adalah pondasi keberlanjutan program. Harapan kami, bank sampah ini menjadi wadah kolaborasi warga, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.”
Baca Juga: Pemkab Sinjai Gelar Penguatan Aksi Konvergensi Stunting
Dengan dukungan teknologi, edukasi, dan partisipasi masyarakat, program ini diharapkan menjadi titik awal menuju pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Desa Sampulungan. (*)