Sulawesinetwork.com - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengungkapkan bahwa sebanyak 115 siswa Sekolah Rakyat memilih mengundurkan diri.
Jumlah ini sekitar 1,4 persen dari total 9.705 siswa yang diterima. Pengunduran diri terbanyak berasal dari wilayah Jawa dan Sulawesi.
Menurut data yang dipaparkan Gus Ipul di Kantor Kemensos, Kamis (31/7/2025), berikut adalah rincian siswa yang mengundurkan diri:
Baca Juga: Prabowo Tetapkan Struktur Baru DPP Gerindra 2025-2030, Sugiono Jabat Sekjen
- Jawa: 35 siswa
- Sulawesi: 35 siswa
- Sumatera: 26 siswa
Kalimantan: 10 siswa - Maluku: 5 siswa
- Bali dan Nusa Tenggara: 4 siswa
- Papua: 0 siswa
Gus Ipul menjelaskan, alasan utama di balik pengunduran diri para siswa adalah ketidaksiapan tinggal di asrama dan pilihan untuk bersekolah di sekolah reguler.
"Sebagian besar merasa berat dengan aturan di asrama, ada juga yang tidak bisa jauh dari orang tua atau harus menjaga orang tua tunggal. Baik anak yatim maupun yatim piatu," tuturnya.
Meski demikian, Gus Ipul memastikan bahwa pemerintah telah siap menggantikan siswa yang mundur. Di Sulawesi, misalnya, dari 35 siswa yang mundur, 26 di antaranya sudah digantikan dan sisanya masih dalam proses.
Sementara di Bali dan Nusa Tenggara, keempat siswa yang mundur sudah mendapat pengganti. Di Sumatera, 14 dari 26 siswa sudah digantikan, dan di Jawa, 19 dari 35 siswa sudah terganti.
Baca Juga: Open Turnamen Domino AR Cup 2025 di Bulukumba Berakhir Sukses, Juara Diboyong Pasangan Tuan Rumah!
Kemensos telah melakukan pendekatan kepada siswa dan keluarga, namun menghormati keputusan mereka untuk mundur. Pemerintah tidak memaksa dan akan segera mengisi kekosongan tersebut dengan calon siswa lain yang sudah terdata.(*)
