Peringati Hardiknas 2024, Nadiem Makarim Dapat Nilai IPK 1,00 dari BEM FEB Unismuh Makassar

photo author
- Jumat, 3 Mei 2024 | 08:18 WIB
Flayer yang diposting akun media sosial BEM FEB Unismuh Makassar.
Flayer yang diposting akun media sosial BEM FEB Unismuh Makassar.

Sulawesinetwork.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Univesitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar beri nilai IPK 1,00 ke Nadiem Makarim.

Pemberian IKP itu kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) sebagai bentuk sorotan.

Dilansir dari laman media sosial @bemfeb_unismuhmakassar postingan dengan gambar Nadiem Makarim itu menyoroti beberapa isu pendidikan saat ini.

Baca Juga: Penetapan Anggota DPRD Terpilih Hasil Pileg 2024 Ditunda, KPU Bulukumba Bilang Begini

Isu Pendidikan yang sangat disoroti yakni mahalnya biaya kuliah dan tidak optimalnya pencegahan kekerasan seksual di perguruan tinggi.

Ketua BEM FEB Unismuh, Rizki Mahda Putra menyampaikan bahwa postingan tersebut adalah upaya BEM FEB Unismuh memberi informasi kepada masyarakat terkait isu pendidikan.

"Hardiknas ini menjadi momen yang tepat untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah serta memberi informasi untuk menggiring opini masyarakat agar sadar dengan masalah-masalah di dunia Pendidikan," ucapnya dilansir, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Juga: Sinyal Perindo Berkoalisi dengan Nasdem dan PKS di Pilgub Sulsel, Pilkada Serentak Bisa Mengikut

"Kami menilai ada beberapa permasalahan pendidikan yang belum terselesaikan dan tidak sesuai dengan cita-cita konstitusi sehingga kami memberi IPK 1,00 untuk Nadiem Makarim," sambung Rizki Mahda Putra.

Lebih lanjut, Rizki Mahda menilai jika tingginya biaya kuliah berakibat pada akses pendidikan yang hanya akan dinikmati kalangan tertentu.

"Tingginya biaya kuliah berakibat pada hanya mereka yang secara ekonomi mampu yang bisa mengenyam pendidikan tinggi," sesalnya.

Baca Juga: Peringatan Hardiknas 2024 di Bulukumba: Anggaran Rehabilitasi Sekolah Alami Peningkatan Setiap Tahun

Tidak hanya itu, menurut Rizki peningkatan biaya kuliah seringkali tidak diiringi dengan peningkatan pelayanan pendidikan yang optimal dalam meningkatkan mutu pendidikan.

"Perlu ada upaya bersama untuk memastikan bahwa peningkatan biaya pendidikan tidak menjadi hambatan bagi akses pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia," desaknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

20 PTS Terbaik Versi Webometrics 2025

Rabu, 6 Agustus 2025 | 09:50 WIB
X