nasional

Di Balik 6.457 Korban MBG, Ada Kisah Cucu Mahfud MD yang Jadi Korban Keracunan di Sekolah

Kamis, 2 Oktober 2025 | 12:05 WIB
Eks Menko Polhukam, Mahfud MD ceritakan kasus cucunya yang dikabarkan keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah. (Instagram.com/@mohmahfudmd)

Mahfud menekankan, meski jumlah korban terkesan kecil dibanding total penerima manfaat, keselamatan anak-anak tidak bisa dipandang hanya sebagai angka statistik. 

Baginya, persoalan ini menyangkut nyawa manusia, sehingga pemerintah wajib menjadikannya prioritas utama.

“Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan. Jadi bukan persoalan angka,” tegas Mahfud.

Baca Juga: Blunder Menu MBG Pakai Makanan Hasil UPF, BGN Kena Cecar DPR soal Kebijakan

Program Mulia yang Harus Dibenahi

Mahfud MD menekankan bahwa MBG sejatinya program mulia yang perlu dipertahankan. 

Kendati demikian, Guru Besar Hukum Tata Negara itu menyoroti perbaikan kualitas harus dilakukan agar tujuan mulia meningkatkan gizi anak tidak berubah menjadi petaka di kemudian hari.

Baca Juga: Akademi Unggulan di Indonesia: Tempat Mencetak SDM Tangguh dan Profesional

“Ini harus diteliti lagi apa masalahnya. Program MBG gratis ini adalah satu program yang paling bagus, mulia,” ujarnya.

Cerita Mahfud seakan menjadi alarm keras bagi pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh. Di tengah niat mulia meningkatkan gizi generasi muda, kelemahan dalam pengelolaan justru berisiko menimbulkan tragedi yang lebih besar bila tidak segera dibenahi.

Berkaca dari hal itu, pernyataan Mahfud kian relevan setelah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana mengungkap angka mengejutkan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Baca Juga: Rokok Jadi Polemik Masalah Ekonomi dan Kesehatan, Purbaya Pilih yang Paling Bermanfaat untuk Masyarakat

6.457 Korban Tercatat Secara Nasional

Dadan menuturkan, berdasarkan data BGN secara mutakhir hingga 30 September 2025, tercatat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan akibat MBG di berbagai wilayah Indonesia.

“Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB