Ia menekankan komitmen tokoh agama untuk ikut menenangkan masyarakat.
“Yang kami harapkan selanjutnya tentu saja adalah bahwa sesudah ini gestur pemenuhan keinginan dari rakyat, dari masyarakat itu, segera ditunjukkan lebih kuat lagi sehingga masyarakat juga menjadi lebih tenang. Pada saat yang sama, kami semua dari para pemimpin agama bersiap bersiaga untuk ikut berkontribusi dalam membina dan mengarahkan umat kami serta masyarakat pada umumnya agar bisa lebih tenang,” ujarnya.
Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustaz Zaitun Rasmin, menambahkan bahwa pertemuan tersebut merupakan inisiatif ormas, bukan undangan Presiden.
Baca Juga: Guru dan ASN Mengadu ke DPRD Bulukumba Usai Dimutasi, Begini Respon Wakil Ketua
“Kamilah yang berinisiatif, bahkan sejak beberapa bulan lalu berkumpul di PBNU dan PP Muhammadiyah untuk bertemu Bapak Presiden, tadinya membicarakan tentang genosida di Gaza. Tetapi begitu ada masalah yang terjadi di negeri kita ini, kami lebih kuat lagi bersepakat untuk segera bertemu beliau, menyampaikan juga masalah Palestina, tetapi lebih banyak membicarakan kondisi negeri kita,” kata Zaitun.
Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya korban dalam aksi demonstrasi.
“Kami juga menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah, termasuk kepada yang luka-luka dan yang mengalami kerugian secara ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga: Mendagri Tito Paparkan Kerusakan Gedung DPRD di Sulsel dan Jambi
Sementara itu, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia, Wisnu Bawa Tenaya, menyampaikan pesan moral melalui nilai panca satya.
“Yang pertama, satya heraya: dengarkan suara hati dan suara rakyat. Yang kedua, satya wacana: jaga mulutmu, mulutmu harimaumu. Yang ketiga, satya semaya: janji harus ditepati. Yang keempat, satya mitra: kita berkawan, bersinergi seluruh ormas-ormas keagamaan. Dan terakhir, satya laksana: lakukan yang terbaik,” ucap Wisnu.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Pajak di 2026, Fokus pada Peningkatan Kepatuhan
Ia mengingatkan agar Presiden berani tajam ke atas, bukan hanya ke bawah, serta mengajak bangsa menjaga persatuan dan doa bagi Indonesia.
“Mari kita bersatu, percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu berdoa agar Indonesia tetap damai, dan menuju Indonesia yang bahagia. Mari kita berseru ‘Indonesia tetap bersatu’, mari kita berdoa ‘Indonesia bahagia’, dan mari kita berjanji ‘Indonesia tetap abadi’,” katanya. (*)