Mendagri Minta Kepala Daerah Lebih Efisien Kelola APBD, Perjalanan Dinas-Rapat Kebanyakan

photo author
- Selasa, 4 November 2025 | 08:07 WIB
 Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Humas Kabupaten Bangka Tengah)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Humas Kabupaten Bangka Tengah)

Sulawesinetwork.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian minta para kepala daerah untuk lebih efisien dalam mengelolah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini disampaikan Mendagri Tito seiring adanya pemangkasan anggaran transfer ke daerah (TKD). Diketahui, dalam APBN 2026, pemerintah pusat hanya mengalokasikan TKD sebesar Rp 650 triliun, turun 29,34% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 919,9 triliun..

Mendagri Tito Karnavian mengingatkan dengan adanya pemangkasan TKD ini, setiap pemerintah daerah harus lebih efisien dalam mengelola APBD.

Baca Juga: Kunci Sukses Bulukumba: Bupati Andi Utta Tekankan Efisiensi Anggaran Saat 143 Daerah Gagal Bayar Gaji ASN

Sebab, pada akhirnya transfer dana dari pemerintah pusat hanya bagian dari anggaran dana masing-masing pemerintah daerah (Pemda).

"Saya sampaikan daerah-daerah jangan melihat angka, misalnya selama ini dapat 100 terus menjadi 60 langsung bilang kurang. Jangan melihat template yang lama dengan keadaan baru, menggunakan template yang lama pasti dianggap kurang," kata Tito dalam acara Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.

Alih-alih melihat besaran dana yang mereka terima berkurang, Tito menyarankan kepada semua Pemda untuk melihat bagaimana agar mereka bisa menggunakan dana yang tersedia dengan maksimal.

Baca Juga: Bupati Bantaeng Lantik Pimpinan Baznas Kabupaten Bantaeng Periode 2025–2030, Uji Nurdin Titip Pesan Ini

Salah satunya dengan mengurangi belanja birokrasi yang menurutnya sering kali terlalu besar atau berlebihan.

"Yang harus dilakukan adalah melakukan exercise, yaitu efisiensi belanja. Kan komponennya APBD, belanjanya harus di efisiensikan terutama yang di belanja untuk pegawai. Kalau gaji tidak, tapi belanja untuk birokrasinya itu harus disederhanakan," ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan seluruh kepala daerah untuk fokus menggunakan anggaran pada program ke masyarakat masing-masing. Daripada dana itu habis hanya untuk rapat atau perjalanan dinas yang tidak efektif, mendesak atau penting.

Baca Juga: HUT Ke-33 Desa Siawung: Wabup Abustan Dorong Kemandirian Ekonomi Berbasis Potensi Lokal dan Pendidikan Gratis

"Ini saja untuk menyisir belanja, pasti banyak yang bilang kurang, kurang, kurang, kurang. Tapi begitu kita pelototin, ternyata perjalanan dinasnya terlalu banyak, rapatnya terlalu banyak, pemeliharaan-perawatan terlalu banyak. Nah ini teman-teman daerah tolong jangan berpikir yang lama digunakan situasi baru," jelas Tito.

Dengan langkah-langkah ini, Tito percaya anggaran Pemda cukup untuk menggenjot pembangunan di masing-masing daerah, meski transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan. Apalagi mengingat ini bukan pertama kalinya bagi pemerintah pusat mengurangi TKD.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X