Sulawesinetwork.com - Pemerintah Indonesia tengah merancang sebuah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan melalui program ambisius bernama Koperasi Merah Putih.
Rencananya, gelombang perubahan ini akan resmi dimulai pada tanggal bersejarah, 28 Oktober 2025, bertepatan dengan momentum yang tepat untuk semangat persatuan.
"Target nanti 28 Oktober akan launching. Sekaligus operasional koperasi-koperasi yang ada di desa-desa itu," ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan bocoran optimis.
Baca Juga: Nokia N75 Max 5G: Layar Super AMOLED, Kamera Kelas Atas, Harga Bersaing?
Saat ini, geliat pembentukan koperasi di tingkat desa sudah terasa dengan tercatatnya 9.835 koperasi desa.
Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan persiapan peluncuran. Lebih menarik lagi, sekitar 130 ribu koperasi lama yang masih aktif juga berpotensi untuk berintegrasi ke dalam payung besar Koperasi Desa Merah Putih.
Namun, keputusan final akan bergantung pada hasil musyawarah khusus di masing-masing desa, menunjukkan pendekatan bottom-up yang kuat.
Menelisik Lebih Dalam: Entitas Bisnis dan Fokus Usaha Koperasi Merah Putih
Menurut Zulkifli Hasan, Koperasi Desa Merah Putih akan menjelma menjadi pusat denyut nadi ekonomi pedesaan.
Misinya sangat jelas: memangkas rantai distribusi yang panjang dan mempermudah akses masyarakat desa terhadap kebutuhan pokok sehari-hari.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Turun Langsung Kawal Pembangunan: Cek Sekolah dan Layanan Rumah Sakit!
Koperasi ini tidak hanya akan menjadi penyalur utama bantuan dari pemerintah, tetapi juga akan berperan aktif dalam menyediakan barang-barang esensial seperti pupuk untuk pertanian, gas LPG untuk kebutuhan rumah tangga, hingga berbagai jenis sembako dengan harga yang lebih terjangkau.
Untuk mencapai visi tersebut, Koperasi Merah Putih akan memiliki tujuh unit usaha utama yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan mendasar masyarakat desa:
