Hak paten tersebut kemudian dibeli oleh Frank Phillips, pendiri perusahaan minyak ConocoPhillips.
Namun, saat itu konsumsi gas elpiji masih terbatas dan belum berkembang secara signifikan.
Baca Juga: Juknis TPG 2025 Kemenag Mengacu Kinerja Guru: Profesional dan Meningkatkan Kualitas Pengajaran
Gas Elpiji sebagai Bahan Bakar
Penggunaan praktis gas elpiji pertama kali dicatat pada tahun 1918, ketika bahan bakar ini dimanfaatkan untuk lampu las dan obor pemotong logam.
Produksi komersial baru benar-benar berkembang pada 1920-an.
Baca Juga: Pembangunan IKN Adalah Proyek Jangka Panjang dan Tidak Mudah, Jokowi: Kesiapannya Harus Sempurna
Di Amerika Serikat, penjualan gas elpiji mencapai 223 ribu galon pada tahun 1922 dan meningkat menjadi 400 ribu galon dalam tiga tahun berikutnya.
Penggunaan gas elpiji semakin luas, termasuk sebagai bahan bakar motor untuk truk pada tahun 1928 serta untuk lemari es berbahan bakar gas elpiji.
Pada tahun 1929, angka penjualan gas elpiji di AS melonjak hingga 10 juta galon.
Baca Juga: Kapolres Bulukumba Kunjungi Korban Anging Puting Beliung dan Salurkan Bantuan
Momentum gas elpiji semakin kuat, terutama setelah digunakan dalam Olimpiade 1932 di Los Angeles untuk memasak dan memanaskan air.
Pada tahun 1934, industri propana-butana berhasil menjual 56 juta galon gas elpiji.
Gas Elpiji dan Kapal Udara Zeppelin
Permintaan gas elpiji juga meningkat seiring popularitas kapal udara yang digunakan untuk perjalanan antara Eropa dan Amerika Serikat.