Pemerintah Setop Penyaluran Bansos Beras, Upaya Jaga Harga Gabah Tetap Stabil

photo author
- Selasa, 4 Februari 2025 | 19:39 WIB
Seorang ibu menjunjung bantuan pangan beras. (ANTARA/HO-Humas Bapanas)
Seorang ibu menjunjung bantuan pangan beras. (ANTARA/HO-Humas Bapanas)

Sulawesinetwork.com - Dalam langkah strategis menjaga harga gabah petani agar tidak anjlok, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan.

Penyaluran bantuan yang dimaksud yakni bantuan pangan beras dan program beras murah Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tantangan menjaga keseimbangan harga di pasar.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini bertujuan untuk memastikan harga gabah petani tetap stabil menjelang panen raya.

Baca Juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Menghadiri Zikir dan Tausiyah Bersama dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Bulukumba Ke 65 Tahun

Pasokan yang terus-menerus membanjiri pasar dikhawatirkan akan menekan harga gabah hingga di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yakni Rp6.500 per kilogram.

"Dalam dua bulan ini, untuk SPHP dan bantuan pangan itu sementara ditiadakan. Kalau pasar terus dibanjiri, harga gabah sulit naik," ujar Arief dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (4/2/2025).

Menurut Arief, kebijakan ini bertujuan menyeimbangkan kondisi di hulu (petani) dan hilir (konsumen). Langkah ini sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, termasuk inflasi yang kini berada pada level terbaik sejak tahun 1956.

Baca Juga: Harap Gencarkan Promosi Wisata Bulukumba, Anggota DPRD Bulukumba Andi Tenri Ita Maharani: Potensi Wisata yang Luar Biasa

Sejalan dengan arahan ini, Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan pangan dan program beras murah SPHP akan ditunda untuk enam bulan ke depan.

Fokus utama saat ini adalah menyerap beras petani hingga mencapai target 3 juta ton selama masa panen raya.

"Kami ditugaskan menyerap 3 juta ton beras dari petani pada saat panen raya, untuk menjaga stabilitas harga gabah," jelas Wahyu.

Baca Juga: Inovasi Beton Pracetak dalam Pembangunan Irigasi oleh Pemkab, Legislator Bulukumba Andi Pangerang Hakim Beri Apresiasi

Sebelumnya, program bantuan pangan beras sempat direncanakan untuk berjalan selama enam bulan pada 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan program ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X