Sulawesinetwork.com - Salah satu solusi untuk mental health problem adalah manajemen stress ujar Agustina WP, jika kita bisa mengelola stress maka hidup kita akan lebih happy
Program " Perempuan Mendengar " digagas oleh Riezky Delastama atau biasa dipanggil MasRD, ajang ini membahas mengenai mental health khususnya untuk Gen Z & Millenial, mulai dari isu - isu mengenai depresi, bullying, stress, anarkisme remaja dan sebagainya.
Bersama sejumlah narasumber seperti Agustina WP calon walikota Semarang, Riezky Delastama tokoh muda Semarang, Marsha Natika inluencer dan Psikolog Dewi Marianty.
Baca Juga: Pasca DPT ditetapkan, Bawaslu Bulukumba minta Panwascam awasi Pemilih Pindahan
Agustina WP sendiri memiliki perhatian khusus mengenai mental health, dari mulai permasalahan sosial nya dan sebagainya.
Beliau juga siap membuka ruang - ruang publik gratis untuk aktivitas masyarakat.
Agustina juga menyoroti mengenai peran serta Gen Z dan Millenial dalam pemerintahan.
Saat ini msh ada yang kurang sinkron, seperti missing link antara pembuat kebijakan ( pemerintah ) dan masyarakat khususnya anak muda, seperti yang dimau apa yang di berikan apa, maka itu perlu melibatkan anak - anak muda secara aktif dalam pembuatan program dan kebijakan, salah satunya melalui wadah musrenbang.
Baca Juga: Bawaslu Bulukumba Perpanjang Pendaftaran Pengawas TPS, Dibuka hingga 10 Oktober
Permasalahan mental health adalah tanggung jawab bersama, bukan cuma pemerintah tapi juga masyarakatnya mulai dari komunitas dsb,
Maka penting jika pemerintah kedepan menyediakan ruang publik gratis lebih banyak, karena anak muda butuh ruang berekspresi dan aktualisasi diri yang positif sebut Riezky Delastama yang merupakan tokoh muda kota Semarang.
Baca Juga: Eks Caleg PAN Pilih Alihkan Dukungan ke Pasangan JADIMI, Punya Program yang Berpihak kepada Rakyat
Agustina menambahkan bahwa sebetulnya pemerintah sangat bisa mendukung kegiatan dan program anak muda Semarang, karena dana nya ada, hanya penyalurannya harus tepat guna dan sesuai aspirasi anak muda.
Maka pemerintah harus mendengar bukan lagi mendikte masyarakat.(*)
