info-sulawesi

Mengenal Kota Kalong di Sulawesi Selatan Asal Penamaan Kabupaten Soppeng

Senin, 19 Juni 2023 | 20:05 WIB
Ilustrasi hewan kelelawar (Instagram @asianet.id)

Artinya, “inilah surat yang menjelaskan asal-usul tanah Soppeng, bermula dari daerah Sewo dan Gattareng, kemudian masyarakat turun untuk membangun perkampungan di Soppeng, orang yang berasal dari Sewo kemudian disebut orang Soppeng Riaja (Soppeng Barat), sementara orang yang berasal dari Gattareng kemudian disebut orang Soppeng Rilau (Soppeng Timur).

Baca Juga: Polemik Wisuda TK - SMA, Ternyata Sejarah Wisuda Seperti Ini: Bukan Sekedar Acara Kelulusan Semata

Berdasarkan naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari dua tempat, yaitu Sewo dan Gattareng.

Orang yang datang dari Sewo membentuk pemukiman yang kemudian disebut Soppeng Riaja, saat ini wilayah Soppeng Riaja telah menjadi Kecamatan Soppeng Riaja dan masuk wilayah administratif Kabupaten Barru.

Sementara itu orang yang datang dari Gattareng membentuk pemukiman yang kemudian disebut Soppeng Rilau, wilayah inilah yang sekarang menjadi Kabupaten Soppeng.

Baca Juga: Satelit Republik Indonesia 1 Sukses Meluncur ke Angkasa. Netizen Singgung BTS, Mahfud MD Buka Suara

Kelompok-kelompok pemukiman itu kemudian terus berkembang dan masing-masing memiliki pemimpin atau pemuka masyarakat.

Di dalam lontara tertulis bahwa ada 60 Pemuka Masyarakat.

Masing-masing pemuka masyarakat memiliki gelar, di antaranya Arung, Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara.

Baca Juga: Tidak Pakai Baju Korpri di Hari Kesadaran Nasional, Puluhan ASN di Hukum Bupati

Namun suatu waktu terjadi musim kemarau berkepanjangan, tak satupun tanaman-tanaman atau padi yang tumbuh, menyebabkan terjadinya huru-hara dan kekacauan di sana-sini sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-mana.

Menanggapi hal itu, keenam puluh Pemuka Masyarakat bersepakat untuk mengangkat seorang junjungan yang dapat mengatasi semua masalah tersebut.

Tampil seorang tokoh yang bergelar Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri 30 orang pemuka masyarakat dari Soppeng Riaja dan 30 orang pemuka masyarakat dari Soppeng Rilau.

Baca Juga: Lahir dan Diutusnya Nabi Muhammad SAW Menjadi Rasul Salah Satu Keistimewaan Hari Senin Hingga Dosa Terampuni

Sementara musyawarah berlangsung, seekor burung kakak tua terbang membawa ikatan padi diantara para hadirin.

Halaman:

Tags

Terkini