Sulawesinetwork.com - Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025, apresiasi terhadap kinerja Polri mengalir deras dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan pemuda.
Salah satunya datang dari Irwan Abbas Paemba, Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara DPD KNPI Kota Makassar.
Irwan secara khusus memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas capaian luar biasa Polrestabes Makassar dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah Kota Makassar.
Baca Juga: Kejutan HMD Global: Nokia Z2 Ultra Resmi Diperkenalkan, Siap Guncang Pasar Flagship!
Lewat Operasi Antik Lipu 2025, Polrestabes Makassar di bawah kepemimpinan Kombes Pol Arya Perdana berhasil menyita barang bukti fantastis: lebih dari 10 kilogram sabu, ribuan kilogram ganja, dan puluhan ribu butir pil mengandung mephedrone.
Mephedrone sendiri adalah zat kimia sintetis berbahaya yang dikenal menyebabkan kecanduan ekstrem dan kerusakan sistem saraf.
“Ini adalah suatu keberhasilan dalam menggulung jaringan narkoba di Kota Makassar yang dapat merusak generasi muda. Polrestabes Makassar di bawah kepemimpinan Kombes Arya Perdana beserta jajarannya membuktikan keberaniannya yang patut diapresiasi,” ujar Irwan Abbas.
Baca Juga: Nokia X800 5G: Kembalinya Legenda di Era Konektivitas Super Cepat?
Menurut Irwan, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Hari Bhayangkara bukan hanya seremoni belaka, tetapi momentum yang diisi dengan tindakan konkret dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Jelang Hari Bhayangkara ke-79, kita melihat hasil kerja nyata dari jajaran kepolisian. Ini membuktikan bahwa institusi Polri, khususnya Polrestabes Makassar, terus berkomitmen dalam menjaga masa depan generasi bangsa dari bahaya narkoba,” tambah Irwan.
Baca Juga: Prabowo Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi Desa dan Penyalur Bansos
DPD KNPI Kota Makassar melalui bidang pertahanan dan keamanan negara juga menyatakan siap bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk terus mengedukasi dan membentengi pemuda dari ancaman narkotika serta radikalisme lainnya. (*)