Sulawesinetwork.com - Di tengah gemuruh Pilkada Bulukumba, kisah memilukan datang dari Dusun Macinna, Desa Bonto Manai, Kecamatan Rilau Ale.
Warga kurang mampu di sana mengaku diancam oleh istri seorang aparat desa. Ancaman itu berbunyi sederhana namun menyesakkan: jika mereka tidak memilih pasangan calon bupati nomor urut 2, bantuan beras yang menjadi penopang hidup mereka terancam dihentikan.
Salah satu warga yang takut disebut namanya menuturkan bahwa bantuan beras yang selama ini menjadi harapan di tengah kesulitan ekonomi, kini berubah menjadi alat untuk menekan pilihan politik.
Baca Juga: Dimasa Tenang, Polres Bulukumba Tingkatkan Patroli Hingga Tingkat Kecamatan
Lebih menyakitkan lagi, ia dan warga lain mengungkapkan bahwa sudah lama mereka tidak menerima bantuan uang, meskipun itu hak mereka sebagai keluarga prasejahtera.
“Saya diancam, kalau tidak pilih nomor 2, nanti tidak dikasih beras lagi. Padahal, kami ini sudah lama tidak pernah dapat bantuan uang seperti yang lain,” keluh warga tersebut dengan nada penuh kesedihan, Selasa, 26 November 2024.
Intimidasi yang Mengusik Demokrasi Ancaman ini memicu keresahan besar di masyarakat.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Diduga Lakukan Pelanggaran di Masa Tenang, Tim Hukum IAKAN Lapor Bawaslu
Bantuan sosial yang seharusnya diberikan tanpa syarat kini diduga digunakan sebagai alat politik. Masyarakat menyayangkan tindakan seperti ini yang mencoreng nilai demokrasi.
“Kami hanya ingin keadilan. Jangan hak kami dipakai untuk memaksa memilih calon tertentu,” ujar salah seorang warga dengan suara getir.
Baca Juga: Upayakan Keamanan dan Ketertiban Pilkada, Pj. Bupati Bantaeng Kukuhkan Satgas Linmas dan Satlinmas
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah desa maupun pasangan calon yang disebutkan belum memberikan tanggapan resmi. (*)