info-sulawesi

Pilgub Sulsel 2024! Kotak Kosong di Depan Mata? Begini Kata Nurdin Halid

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:29 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Golkar, AM Nurdin Halid, menyatakan bahwa ada peluang besar terjadinya kotak kosong dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, Pilgub Sulsel 2024. (1ST)

Sulawesinetwork.com - Wakil Ketua Umum DPP Golkar, AM Nurdin Halid, menyatakan bahwa ada peluang besar terjadinya kotak kosong dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, Pilgub Sulsel 2024.

Menurut Nurdin Halid, dinamika politik nasional saat ini membuka kemungkinan terjadinya kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024.

"Besar kemungkinan kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024. Kalau feeling politik saya itu kemungkinan kotak kosong," ujar Nurdin Halid, Minggu, 28 Juli 2024 dikutip dari Tribun News.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 Kapan Resmi Dibuka?

Nurdin menilai kotak kosong sebagai wujud musyawarah mufakat partai politik, yang sejalan dengan prinsip demokrasi Pancasila.

"Kotak kosong itu dibuka ruang oleh undang-undang. Menurut saya, salah satu implementasi demokrasi Pancasila itu musyawarah mufakat. Ada peluang kesepakatan partai politik cukup satu calon," tambahnya.

DPP Golkar kemungkinan besar akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) rekomendasi dukungan pada awal Agustus 2024.

Baca Juga: Silaturahmi Bersama Warga Bontomasila, JMS Dengarkan Keluhan Peternak dan Petani

Partai berlambang beringin ini memiliki 14 kursi di DPRD Sulsel, sementara pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel dijadwalkan pada 27-29 Agustus 2024.

"Saya kader Golkar yang punya idealisme, saya selalu mengutamakan kepentingan partai. Tapi ternyata dinamika politik di Pilgub Sulsel kali ini, ada kepentingan nasional yang tidak sejalan dengan daerah," lanjut Nurdin.

Saat ini, pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi telah mengamankan tiket Pilgub Sulsel 2024 dengan dukungan dari Nasdem, PAN, dan Demokrat.

Baca Juga: Terungkap! 9 Naga Indonesia, Siapa Saja Mereka?

Nasdem memiliki 17 kursi, PAN 4 kursi, dan Demokrat 7 kursi. Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto masih berjuang mencukupkan dukungan, meski telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang belum berbentuk format B1 KWK.

PDI Perjuangan memiliki 6 kursi sedangkan PPP 8 kursi.

Halaman:

Tags

Terkini