Begitu juga dengan para pendatang baru yang menjadi harapan bagi masyarakat. Sehingga isu primordial tidak banyak berpengaruh.
"Isu primordial hanya berlaku bagi pemilih tradisional atau emotional choice. Masyarakat kini lebih terbuka," ungkap Prof Firduas.
"Sementara masyarakat sekarang lebih terbuka akses ragam isu yang pengaruhi cara pandang dan sikap politiknya," tambah Prof Firdaus.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten, Zainuddin Hasan yang maju melalui partai Demokrat hanya mampu mengumpulkan 11.142 suara.
Baca Juga: Pastikan Kursi Pimpinan, Kader PKS Berebut Kursi Ketua DPRD Bulukumba, Siapa yang Layak?
Zainuddin Hasan yang juga mantan Bupati Bulukumba periode 2010-2015 itu tertinggal jauh dari Hj Agusnawati dengan perolehan 37.929 suara.
Namun perolehan suara keduanya tak mampu menyaingi perolehan suara total dari Andi Muzakkir Aqil di partai yang sama.
Padahal Andi Muzakkir Aqil hanya mampu mengumpulkan 8.660 suara di Bulukumba. Namun mampu mendominasi suara di 8 kabupaten/kota lainnya.
Baca Juga: Perolehan Kursi Demokrat Bertambah dari 2 Menjadi 3, PAN Turun dari 4 Jadi 3 di Pileg 2024
Figur lainnya, Tomy Satria Yulianto yang bertarung melalui PKB hanya mampu mengumpulkan 15.249 suara.
Mantan wakil bupati Bulukumba periode 2015-2020 itu kalah perolehan suara dari Muawiyah Ramli yang berstatus sebagai petahana.
PKB pada Pileg 2024 di dapil Sulawesi Selatan 2 hampir dipastikan kehilangan kursi karena kalah perolehan suara partai lain.
Begitu juga dengan Muallim Tampa yang bertarung di Partai NaDem dan hanya mampu mengumpulkan 12.015 suara di Bulukumba.