Asriady menerangkan jika proses seleksi event se-Indonesia sangat ketat dengan penilaian mengacu pada aspek ide, potensi, inovasi, ekonomi kreatif, seni dan budaya, dan aspek strategi komunikasi dan media.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Bulukumba, Daud Kahal mengungkapkan jika himbauan yang disampaikan Bupati Bulukumba memiliki pertimbangan strategis.
"Ini adalah momentum nasional dimana Kabupaten Bulukumba diberi kepercayaan besar untuk menjadi tuan rumah gerakan pembagian sepuluh juta bendera merah putih," ungkapnya melalui rilis yang disampaikan Humas Pemkab Bulukumba.
Menurut Daud Kahal, event berskala nasional yang bakal diselenggarakan pada Agustus mendatang merupakan langkah strategis mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bulukumba.
"Ini merupakan upaya mempromosikan daerah yang memiliki banyak destinasi unggulan dan produk UMKM," terangnya.
Sehingga menurut Daud Kahal, sanbat wajar dan realistis jika Bupati Bulukumba mengorganisir Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat sekaligus.
"Sangat wajar dan realistis sebagai bagian dari upaya menanamkan dan membangun semangat nasionalisme kepada ASN," ujarnya.
Daud Kahal menilai jika terlalu kecil nilai rupiah yang dikeluarkan hanya untuk sebuah bentuk nasionalisme. Dimana himbauan itu dianggap hanya akan sekali dilakukan para ASN.
"Sebagai bagian dari ASN saya juga menilai terlalu kecil nilai rupiah yang harus diikhlaskan untuk sebuah nasionalisme. Dan mungkin ini hanya sekali selama menjadi ASN," ungkapnya.(*)