Itulah sebabnya rumah di sana nyaris sama dan tanpa pagar. Bahkan bebas masuk ke rumah lain dan menyantap makanan yang tersedia.
"Ini (masyarakat di Perkampungan Laskar Rasulullah) sudah baku kenal sejak dulu. Jadi ini bukan lagi kerukunan tetangga tapi memang bersaudara. Jadi ngopi di mana pun, bisa dan makan di mana pun bisa karena sudah baku kenal," katanya.
"Ini secara tegas Bapak Al Kalam mempercontohkan cara bersaudara dengan aset terbesar dari semua yang dimiliki oleh orang itu sendiri," sambung dia.
Bukan tanpa alasan, perkampungan yang telah dihuni puluhan KK ini tujuannya untuk memuliakan Nabi dari segala macam tuduhan yang ia anggap tidak benar.
Baca Juga: Viral Curhatan Emak-emak di Medsos, Sindir Tetangga Karena Tak Dipinjamkan Uang
"Paling utama itu mengembalikan, istilahnya kebangkitan terkait dengan Islam itu sendiri atau Muhammad itu sendiri. Yang mana fitnah itu, istilahnya sudah banyak orang bagus sekolahnya. Cuman kan menjerit itu hati kalau Nabi kita itu dinamakan manusia biasa dengan seperti kita," tegasnya.
"Seperti itu bukan berarti sama. Ini seperti handphone tapi bukan handphone (biasa). Inilah yang mau dikembalikan pemahaman ini," pungkasnya.
Diketahui, perkampungan ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin tahu tentang budaya Bugis-Makassar.
Baca Juga: Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan Libur Nasional Idul Adha 2023 Selama 3 Hari
Mata pencaharian masyarakat di sana beragam.
Ada petani, bahkan ada pula pejabat, pegawai swasta, bahkan aparat penegak hukum.(*)