Bupati Barru Bangga Mattojang Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Paccekke Didorong Jadi Destinasi Wisata Sejarah

photo author
- Kamis, 11 September 2025 | 11:23 WIB
Bupati Barru Andi Ina Kartika mencoba salah satu permainan tradisional. (Humas Pemkab Barru)
Bupati Barru Andi Ina Kartika mencoba salah satu permainan tradisional. (Humas Pemkab Barru)

Sulawesinetwork.com - Semarak budaya dan kearifan lokal menggema di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Rabu malam (10/9). Ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Monumen Nasional Paccekke untuk merayakan pesta adat Mattojang dan Mappadendang.

Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, hadir langsung dalam acara tersebut. Dengan penuh semangat, ia mengungkapkan rasa bangga karena tradisi Mattojang kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

“Ini menjadi kebanggaan besar bagi masyarakat Barru. Mari kita terus jaga dan lestarikan tradisi luhur ini,” ucapnya.

Baca Juga: Kisah Piluh Insiden Penjarahan Rumah, Mahfud MD Sebut Sri Mulyani Itu Kecewa Sosoknya Disamakan dengan Sahroni

Bupati menekankan pentingnya publikasi kegiatan adat sebagai daya tarik wisata. Apalagi Desa Paccekke baru saja ditetapkan sebagai salah satu desa wisata unggulan.

“Saya mohon dukungan mahasiswa dan media untuk menyebarkan kegiatan ini lebih luas melalui media sosial. Ambil dokumentasi yang menarik agar semakin banyak orang datang ke Barru,” ujarnya.

Meski tak bisa bermalam karena agenda mendadak bersama Menteri Dalam Negeri di Makassar, Andi Ina tetap menyempatkan diri mencoba permainan tradisional Mattojang dan ikut serta dalam prosesi Mappadendang bersama masyarakat.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Soroti Warga RI Susah Cari Kerja, Nilai Penyebabnya Gegara Dana Rp425 Triliun Mengendap di BI

Kepala Desa Paccekke, Muhammad Dahlan, menambahkan bahwa tradisi Mattojang dan Mappadendang adalah kekayaan budaya khas Paccekke yang tak dimiliki daerah lain.

Ia juga menyinggung nilai sejarah Desa Paccekke, tempat berdirinya Monumen Nasional Paccekke. Lokasi ini menjadi saksi sejarah ketika Jenderal Soedirman pada tahun 1947 memberikan mandat pembentukan TRI, yang kemudian menjadi cikal bakal TNI di Sulawesi.

“Kami ingin nilai sejarah ini lebih kuat di kalangan generasi muda. Karena itu, kami mengusulkan kegiatan Napak Tilas perjuangan TNI dilaksanakan rutin,” kata Dahlan.

Baca Juga: DPR Cecar Menkeu Purbaya: Target Ekonomi 7 Persen Dinilai Ambisius, PHK Masih Marak

Puncak acara semakin meriah dengan penampilan seni tradisional, masyarakat yang antusias ikut serta, hingga para pejabat yang mencoba permainan ayunan tradisional dan menumbuk padi.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi agenda tahunan untuk memperkuat identitas budaya sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di Barru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X