Sulawesinetwork.com - Ribuan warga Kabupaten Bone kembali turun ke jalan. Mereka menuntut aparat kepolisian mengusut tuntas dan menangkap para dalang kerusuhan dalam aksi demonstrasi kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan-Pedesaan (PBB P2) yang ricuh pada Selasa (19/8/2025) lalu.
Massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat memulai aksi di Lapangan Merdeka lalu bergerak menuju Mapolres Bone, Sabtu (23/8/2025).
Dalam orasinya, demonstran menuding sejumlah nama sebagai jenderal lapangan aksi ricuh, di antaranya Mantra Bumi, Rafli, A. Singke, Taufik, Ippang, dan Azhar Abdullah (Rio).
Baca Juga: Isu Tutut Soeharto Gantikan Bahlil Jadi Ketua Umum Golkar Ramai, Begini Respon Kader
Bahkan, mereka menduga Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong serta Syakir ikut terlibat.
“Kami mendesak aparat segera menangkap dalang kerusuhan yang telah merusak ketenangan masyarakat,” teriak salah satu orator.
Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi mengonfirmasi pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Sejumlah bukti telah dikumpulkan, termasuk ponsel milik beberapa demonstran yang diamankan saat aksi ricuh.
“Betul, sementara diselidiki dalang kerusuhan. Kami sudah mengantongi indikasi kuat bahwa kericuhan ditunggangi kelompok anarko,” ungkap Kapolres.
FMPD Turun Aksi
Sore harinya, giliran Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD) yang menggelar aksi damai di depan Mapolres Bone. Estimasi massa yang hadir mencapai 5.000 orang.
Baca Juga: Immanuel Ebenezer akhirnya Dicopot dari Jabatannya Usai Jadi Tersangka KPK
Jenderal lapangan FMPD, Abd Rahman, menegaskan aksi ini adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap Bone.
“Kami mendesak Polres Bone mengusut tuntas dalang kericuhan demo 19 Agustus kemarin. Ini demi keamanan dan ketertiban Bone,” ujarnya.