Dari pantauan, perkemahan Kwarran Ujung Bulu berjalan dengan baik. Namun, ketidakhadiran SMAN 1 Bulukumba menjadi catatan penting bagi panitia.
Pengurus Kwarcab Bulukumba menilai perlu ada evaluasi bagi sekolah yang tidak menunjukkan komitmen dalam kegiatan Pramuka.
Beberapa aktivis pendidikan bahkan mengusulkan sanksi administratif ringan, seperti teguran tertulis atau pembekuan sementara kegiatan Pramuka.
Baca Juga: Bupati Sinjai Terima Kunjungan PUSDAL KLHK, Bahas Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
"Kalau tidak diberi sanksi, maka sekolah-sekolah lain akan ikut-ikutan absen tanpa alasan jelas. Ini bisa melemahkan gerakan Pramuka di tingkat daerah," ujar salah satu pengurus Kwarcab yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kasus ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama antara pihak sekolah, Kwarcab, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba.
Diperlukan transparansi dan komunikasi terbuka agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
Baca Juga: Mulai Kurangi FOMO dengan Menerapkan Konsep JOMO, Tak Semua Tren Harus Diikuti
Hari Pramuka adalah momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kepramukaan pada generasi muda, dan ketidakhadiran sekolah besar seperti SMAN 1 Bulukumba seharusnya menjadi keprihatinan bersama.(*)