Ia mengakui sempat merasa tidak percaya diri di awal karena melihat pengalaman para finalis lain.
Namun, berkat kenekatan dan pemikiran jangka panjang, ia memutuskan untuk ikut.
"Dari tahap awal seleksi, karantina, hingga grand final—semuanya penuh tantangan, pelajaran, dan momen yang tak terlupakan," ceritanya.
Caca belajar banyak hal penting selama proses itu, mulai dari menjadi pemimpin, menyuarakan ide dengan percaya diri, hingga menyadari bahwa kerja keras, dukungan orang sekitar, dan niat tulus akan membawa seseorang lebih jauh dari yang dibayangkan.
"Terpilih menjadi juara bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab dan aksi nyata yang lebih besar," imbuhnya.
Dukungan Keluarga dan Sahabat Sebagai Motivasi Tak Berujung
Motivasi yang membuat Caca tidak putus asa dalam berjuang adalah keyakinan bahwa setiap perjuangan, sekecil apa pun, memiliki arti dalam membentuk karakter dan masa depannya.
"Saya selalu percaya bahwa proses jauh lebih penting dari sekadar hasil," katanya.
Baca Juga: Curas di Bulukumba Terungkap: Tim Resmob Ringkus Dua Pelaku Pengeroyokan dan Perampasan Motor
Ketika rasa lelah melanda, Caca selalu teringat tujuan awalnya: menjadi sosok muda yang bisa membawa perubahan, terutama untuk remaja dan isu-isu lingkungan.
Motivasi terbesarnya tak lain adalah dukungan penuh dari kedua orang tua dan keluarga besarnya, serta dukungan tak terhingga dari orang-orang terdekatnya, seperti Adian Muhammad Alrazuli dan sahabat-sahabatnya: Anilla, Claudia, Alya Nashwa, dan Alya Nashwa.
Pesan untuk Remaja Indonesia: Berani Bermimpi, Berani Beraksi!
Kepada seluruh remaja di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, Caca memiliki pesan yang kuat.