1. Lumbung Pangan Masa Depan: Pertanian dan Perkebunan. Pengembangan komoditas unggulan seperti kakao, kopi, jagung, dan hortikultura menanti sentuhan inovasi. Potensi pengolahan dan ekspor terbuka lebar!
2. Birunya Kekayaan Maritim: Perikanan dan Kelautan. Budidaya rumput laut, udang vaname, serta pengolahan hasil laut siap diekspor ke pasar Asia dan Eropa yang menggiurkan.
3. Kilauan Sumber Daya Alam: Pertambangan dan Hilirisasi Industri. Potensi nikel, emas, dan batu bara menanti investor cerdas. Pemerintah gencar mendorong hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah di daerah.
4. Pesona Alam yang Memanggil: Pariwisata dan Ekowisata. Destinasi kelas dunia seperti Toraja, Bira, Luwu Raya, dan Kepulauan Selayar membuka diri untuk pengembangan sektor wisata dan infrastruktur pendukung yang berkelanjutan.
5. Ruang Hidup dan Bisnis yang Berkembang: Properti dan Kawasan Industri. Peluang menggiurkan di sektor hunian, komersial, dan kawasan industri strategis di Takalar, Barru, dan Luwu Timur.
6. Gelombang Inovasi Tanpa Batas: Digitalisasi dan Ekonomi Kreatif. Potensi tinggi di sektor startup, teknologi digital, serta pengembangan program “Desa Digital Sulsel” yang siap mengakselerasi kemajuan.
Saatnya Bersatu Padu: Konsorsium Diaspora untuk Sulsel yang Lebih Maju!
Syafruddin juga menginspirasi terbentuknya konsorsium investasi saudagar Bugis-Makassar, sebuah wadah kolaboratif yang akan menjembatani para pengusaha perantau dengan pelaku usaha lokal.
Sinergi dahsyat ini diyakini mampu mendorong investasi secara lebih terstruktur dan memberikan dampak langsung yang signifikan bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Wasiat Menyentuh Titiek Puspa untuk Generasi Muda: Kekayaan Seni yang Terlupakan
"Jika saudagar-saudagar kita bersatu, tidak ada alasan Sulsel tertinggal. Kita punya jaringan, semangat, dan yang terpenting: tanah leluhur yang harus kita bangun bersama," tegasnya dengan semangat persatuan.
PSBM XXV tahun ini semakin istimewa dengan dirangkaikannya Musyawarah Besar (Mubes) XII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), forum tertinggi organisasi yang mempertemukan para tokoh, saudagar, dan pemimpin komunitas Bugis-Makassar dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara.
Mengakhiri seruannya, Syafruddin menyampaikan harapan tulus agar para saudagar Bugis-Makassar tidak hanya meraih kesuksesan di tanah rantau, tetapi juga menjadi motor penggerak utama pembangunan di Sulawesi Selatan.