Pria yang akrab disapa Andi Ullah menyayangkan pihak guru yang langsung menghubungi media atas kejadian tersebut, sebelum mendapatkan pemeriksaan dari Dinas Kesehatan.
Menurut Andi Ullah, ketika ada masalah terkait MBG, seharusnya dilaporkan dulu ke pihak terkait Dinas Kesehatan dan Badan Gizi untuk diperiksa dan dievaluasi.
Baca Juga: Pembelaan Pemkab Bulukumba dan Syahruni Haris Dinilai Kurang Tepat: Kompak Bela Penyedia MBG
"Bukan langsung memanggil media untuk dipublis, akhirnya menjadi heboh," jelasnya.
"Buktinya, para siswa tersebut baik baik saja. Tidak ada siswa yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi itu makanan," tambahnya.
Namun pernyataan Wakil Ketua DPRD Bulukumba dan Humas Pemkab Bulukumba itu disayangkan Ahmad Kadir yang menyaksikan siswa SD 171 Loka mengalami sakit perut.
Baca Juga: Ini Target Utama Penerima KIP Kuliah 2025, Cek Kriterianya Sebelum Mendaftar
Ahmad Kadir menyebutkan jika pembelaan yang dilakukan Pemkab Bulukumba dan Syahruni Haris kurang tepat dan terkesan ada pihak yang diuntungkan.
"Pembelaan humas Pemkab dan DPRD Bulukumba soal siswa SD 171 Loka mual dan muntah tidak tepat dan bisa dianggap tidak profesional," ungkapnya melalui pesan tertulis.
Ahmad Kadir mengaku mengetahui insiden telur busuk pada Jumat (24/01) lalu itu dirinya sempat berdisukusi langsung dengan sejumlah siswa dan kepala SD 171 Loka.
Baca Juga: Presiden Prabowo Harap Gencatan Senjata di Palestina Bertahan, Konsisten Dukung Kemerdekaan
Dalam diskusi itu, Ahmad Kadir mendapat pengakuan dari kepala sekolah SD 171 Loka jika dibeberapa kelas lainnya ada banyak siswa yang tidak memakan telur tersebut.
"Saat itu kepala Sekolah sempat menyatakan di kelas lain banyak yang tidak makan telurnya ditemukan disimpan dibawah meja. Dan saya dapati 3 siswa sedang pegang perut karena mules," beberanya.
Baca Juga: Prabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-negara Asia Lainnya
"Lalu saya tanya juga siswa lain bahwa ada berapa yang sakit perut. Ternyata ada banyak 5 siswa di kelas itu," tambah Ahmad Tahir.