Syahruni Bantah Pernyataan Dinkes Bulukumba, Pemkab Minta Jika MBG Dikeluhkan Jangan Panggil Media

photo author
- Senin, 27 Januari 2025 | 20:16 WIB
Syahruni Haris bantah pernyataan Dinkes Bulukumba soal siswa keluhkan telur busuk di MBG. (Foto: JejakSulsel/JejakSulsel)
Syahruni Haris bantah pernyataan Dinkes Bulukumba soal siswa keluhkan telur busuk di MBG. (Foto: JejakSulsel/JejakSulsel)

Dia mengungkapkan, sebagai program baru dari pemerintah pusat, tentu pelaksanaan program MBG ini terus dievaluasi oleh Badan Gizi dan Dinas Kesehatan dari berbagai aspek.

Menurutnya, warga Bulukumba harusnya bersyukur karena anggaran MBG ini masih dibiayai oleh APBN bukan dibebankan dalam APBD. Bulukumba adalah salah satu kabupaten yang terpilih pada awal pelaksanaan program MBG.

Baca Juga: Syahruni Bantah Ada Telur Busuk Sehari Setelah Dinkes Bulukumba Akui Sudah Kerap Dikeluhkan Siswa

"Kita ingin program ini berjalan dengan baik sehingga membantu anak-anak sekolah tumbuh kembang dengan baik," kata Andi Ullah.

Sebelumnya, Dinkes) Bulukumba melalui Kabid Kesmas Hj Wahida membenarkan jika keluhan telur tidak layak konsumsi kerap dikeluhkan sejumlah siswa diberbagai sekolah namun tidak ditindaklanjuti.

"Laporan seperti ini sudah sering namun tidak ditindaklanjuti," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bulukumba, Hj Wahida.

Baca Juga: Sekolah Swasta di Jakarta akan Digratiskan, Pemerintah akan Segera Langsungkan Uji Coba

"Laporan soal telur busuk dan pisang busuk itu sudah jadi laporan rutin," sambungnya dilansir dari video penjelasan pasca kejadian siswa muntah di SD 171 Loka Bulukumba, Jumat, (25/01).

Hj Wahida menerangkan jika pihaknya sempat melakukan komunikasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pihak penyediah makanan bergizi untuk siswa agar komunikasi dapat dibangun.

Baca Juga: Sistem Coretax Banjir Keluhan, Sri Mulyani: Kepada Wajib Pajak, Saya Mengucapkan Maaf

"Kami sempat berkomunikasi dengan SPPG dua unit ini berharap ada komunikasi yang dibuat agar membuat jejaring komunikasi setiap keluhan dan informasi bisa dibahas bersama. Hanya saja grupnya belum dibuat," keluhnya.

"Karena sekarang ada dua unit SPPG yang bekerja kita berharap bisa berkolaborasi," sambung Hj Wahida dalam rekaman video tersebut. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X