Ilham Azikin mengaku jika pemerintahan tidak tidak punya kewenangan untuk mengurusi dapur perusahaan yang berada di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Dia menyebut, pemerintahan hanya bisa membuat kebijakan untuk membantu memberikan prioritas terhadap warga lokal menjadi tenaga kerja.
Baca Juga: Bertahun-tahun Jalan Rusak Diabaikan, Warga Tanuntung Herlang Kompak Suarakan Ganti Bupati
"Saya tidak bisa janjikan ki masuk ke perusahaan, karena bukan saya yang punya perusahaan. Tidak mungkin saya mau cawe-cawe menentukan urusan dapur perusahaan. Masa ada bupati yang ikut campur menentukan kelulusan tenaga kerja di perusahaan? terlalu rendah itu bupati kalau dia jadi penentu kelulusan tenaga kerja," kata Ilham Azikin.
Dia mengaku, tidak mungkin akan mengeluarkan rekomendasi atau nota untuk meluluskan orang ke perusahaan yang ada di KIBA. Dia menyebut, perusahaan punya aturan sendiri sesuai spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Karena kita tahu dimana batasan kewenangan pemerintah. Tidak boleh kita rusak harkat dan martabat pemerintah hanya untuk kepentingan meloloskan tim sukses bekerja di perusahaan. Itu mi pentingnya kalau calon bupati bisa paham tentang kepemerintahan," kata dia.
Baca Juga: Diduga Hadiri Kampanye Paslon Nomor Urut 2, Kades Bonto Barua Diperiksa Bawaslu Bulukumba
Ilham Azikin juga menambahkan, bekerja di perusahaan itu sebenarnya hanya alternatif saja. Dia menyebutkan, warga di desa terdampak seharusnya bisa berbuat lebih baik lagi. Tidak hanya sekedar menjadi pekerja di perusahaan.
"jauh lebih baik kalau kita semua berwirausaha. Jauh lebih baik kalau kita mempekerjakan orang dibanding hanya menjadi pekerja," kata dia.
Oleh karena itu, kata Ilham Azikin, dia hadir bersama dengan Kanita M Kahfi sebagai pasangan calon bupati Bantaeng 2024 dengan program peningkatan SDM. Dia berharap, akan banyak lahir sarjana-sarjana muda di daerah terdampak ini yang mampu mandiri dan bermanfaat untuk orang di sekitarnya.
"Tidak mesti hanya bergantung pada perusahaan saja," kata dia.(*)