Sulawesinetwork.com - Bagi masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), cerita soal parakang tentu sudah tak asing meski belum dapat dipastikan kebenarannya.
Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, Makhluk ini dikenal berwujud manusia, sama seperti poppo.
Adapula yang menyebut parakarang sebagai hantu sulawesi.
Parakang adalah makhluk jadi-jadian yang bisa menjelma jadi berbagai wujud.
Baca Juga: Tradisi Ma'Burasa Masyarakat Bugis Menjelang Lebaran: Sejarah dan Filosofinya
Namun, parakang menjelma jadi siluman yang tersesat sebagai tumbal ilmu pesugihan.
Ilmu hitam itu lantas mengubahnya menjadi makhluk menyeramkan.
Meski sepintas parakang berwujud manusia normal, namun saat naluri pembunuhnya muncul, maka ia akan mengisap dan memakan rektum manusia sampai korbannya mati.
Keinginan "memakan" manusia itu harus ia tunaikan meski dalam keadaan terpaksa.
Baca Juga: Tafsir Arti Mimpi Hamil dalam Islam, Pembawa Nikmat Rejeki Bagi Wanita
Konon parakang yang enggan menuntaskan hajat itu, maka ia akan tertidur dan bermimpi buruk hingga ketika sadar ia akan mendapati mulutnya telah bersimbah darah.
Orang bugis terdahulu menjabarkan parakang bisa berubah menjadi pohon pisang yang daunnya hanya tiga lembar, kucing hitam dan anjing hitam yang tak berekor, serta eraman ayam yang terbuat dari daun kelapa.
Ada sebuah mitos, kalau kita menemukan parakang yang menyamar menjadi pohon pisang, maka pukul lah batangnya satu hingga tiga kali.
Jika satu kali terkena pukul dipercaya akan membunuhnya, namun untuk tiga kali pukulan hanya akan membuatnya cacat.