Asal usul orang Toraja ialah dari Teluk Tonkin yang terletak di antara Cina selatan dan Vietnam.
Pada awalnya, nenek moyang Suku Toraja mendiami wilayah pantai di Sulawesi sebelum akhirnya berpindah ke dataran tinggi.
Belanda telah melakukan kegiatan perdagangan dan memiliki kekuasaan politik di Sulawesi sejak abad ke-17.
Namun selama sekitar 2 abad mereka tidak memberi perhatian pada wilayah yang ditinggali Suku Toraja, yaitu dataran tinggi Sulawesi Tengah.
Alasannya sederhana, sebab daerah tersebut sulit dijangkau. Selain itu, tidak terdapat banyak lahan produktif yang dapat dioleh dan memberikan keuntungan.
Hingga kemudian pada akhir abad ke-19, agama Islam mulai menyebar pesat di Sulawesi Selatan.
Kolonial Belanda pun mulai khawatir dengan keadaan ini.
Mengetahui mayoritas Suku Toraja masih menganut kepercayaan tradisional, Belanda melihat hal ini sebagai kesempatan untuk melakukan kristenisasi di Toraja. Selanjutnya, pada tahun 1920-an Belanda memulai proses tersebut.
Pada awalnya, misionaris Belanda mendapat perlawanan dari anggota masyarakat Toraja.
Terutama karena Belanda menghapus sistem perbudakan dimana pada saat itu menguntungkan orang-orang pribumi.
4. Suku Mandar
Suku Mandar adalah kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Suku Mandar menjadi salah satu etnis terbesar selain Bugis, Toraja, dan Makassar. Selain itu, Suku Mandar juga termasuk masyarakat maritim.
Hal ini juga disampaikan oleh Nurkholis dalam penelitiannya berjudul Mengenal Pusat Kebudayaan Maritim: Suku Bajo, Suku Bugis, Suku Buton, Suku Mandar di Segitiga Emas Nusantara, bahwa suku Mandar memiliki potensi yang besar di bidang maritim.
Berdasarkan sejarah, suku Mandar telah ada sejak abad ke-16.