Sulawesinetwork.com – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa, 15 Juli 2025.
Kali ini, Nadiem didampingi oleh pengacara kondang Hotman Paris, tiba di Kejagung sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedatangan Nadiem adalah bagian dari pemeriksaan kedua terkait dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun.
Baca Juga: Nur Afifah Balqis Kembali Viral: Si Koruptor Termuda yang Jadi Sorotan Lagi
Nadiem dan tim kuasa hukumnya memilih bungkam saat tiba di lobi Kejagung, menghindari pertanyaan dari awak media yang telah menanti.
Agenda pemeriksaan kali ini fokus pada status Nadiem sebagai saksi terkait barang bukti yang disita Kejagung dari kantor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Sebelumnya, Nadiem telah menjalani pemeriksaan maraton selama 12 jam di Kejagung pada Senin, 23 Juni 2025.
Baca Juga: Pansus DPRD Bulukumba Genjot Pembahasan RPJMD 2025-2029: Masa Depan Bulukumba di Ujung Palu!
Kasus ini menguak dugaan “kesepakatan jahat” dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022.
Penyidik mencurigai adanya korupsi karena penggunaan laptop dengan sistem operasi Chrome diduga dipaksakan, meskipun ada kajian yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut belum efektif dan dibutuhkan di Indonesia.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, pada 26 Mei 2025 lalu mengungkapkan adanya uji coba pada tahun 2019 terhadap 1.000 unit Chromebook yang ternyata tidak efektif digunakan di Indonesia.
Baca Juga: Menggetarkan Paris! TNI Unjuk Gigi di Bastille Day, Prabowo Hormat, Macron Terpukau
Pernyataan ini semakin memperkuat kecurigaan penyidik terhadap proyek pengadaan yang fantastis ini.
Kehadiran Hotman Paris sebagai pendamping hukum Nadiem Makarim tentu saja menarik perhatian publik.