hukrim

TERUNGKAP! Klinik Akui Terima Keluhan Pasien Soal Dokter Kandungan Cabul, Pelaku Sudah Angkat Kaki

Rabu, 16 April 2025 | 12:33 WIB
Korban dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual juga berasal dari para nakes. (Instagram/ahmadsahroni88 - instagram/purnawansenoaji_dr)

Sulawesinetwork.com - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan di Garut dan viral melalui rekaman CCTV terus bergulir.

Fakta terbaru mengungkap bahwa pihak klinik tempat kejadian perkara (TKP) mengakui sempat menerima keluhan dari pasien terkait perilaku sang dokter.

Dalam video yang menggemparkan jagat maya, terlihat jelas dugaan tindakan tidak senonoh dokter saat melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien wanita.

Baca Juga: Segini Alokasi Anggaran Pembentukan Satu Koperasi Merah Putih: Sentuhan APBN dan APBD

Tangan kiri sang dokter terekam menyusup ke area dada pasien, memicu gelombang kemarahan dan kecaman publik.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian, diketahui bahwa video tersebut direkam pada 20 Juni 2024.

Informasi penting lainnya terungkap dari pengelola klinik, dr. Dewi Sri Fitriani, yang menyatakan bahwa dokter yang bersangkutan kini sudah tidak lagi berpraktik di klinik tersebut.

Baca Juga: GEGER! Skandal Suap Vonis Lepas CPO Makin Panas: Bos Wilmar Diduga Gelontorkan Rp60 M ke Hakim

"2 tahun (praktik) dari 2023 sampai sekarang tapi sudah tidak praktik lagi di sini," ungkap dr. Dewi kepada awak media pada Selasa (15/4/2025), membenarkan bahwa sang dokter telah berhenti bekerja di kliniknya.

Lebih lanjut, dr. Dewi membenarkan adanya aduan dari pasien terkait sikap dokter yang kini menjadi tersangka tersebut.

"Ya, sempat ada keluhan, kemudian saya juga sudah koordinasi dengan pihak kepolisian, selanjutnya kami serahkan kepada polisi," jelasnya, menunjukkan bahwa pihak klinik tidak tinggal diam atas laporan yang masuk.

Baca Juga: DPRD Bulukumba Acungi Jempol Polres: Gagalkan Peredaran 37 Saset Sabu, Selamatkan Generasi Muda!

Dengan nada kecewa, dr. Dewi mengungkapkan bahwa tindakan oknum dokter tersebut sangat merugikan nama baik kliniknya secara khusus, dan juga mencoreng citra profesi kedokteran secara umum.

"Merasa dirugikan, apalagi bukan hanya kepada klinik saja sebagai pribadi, tapi kepada seluruh dokter di Indonesia," ucap dr. Dewi dengan nada prihatin.

Halaman:

Tags

Terkini