hukrim

Tragedi di Tengah Krisis: Dokter PPDS Diduga Perkosa Putri Pasien Kritis yang Akhirnya Meninggal Dunia

Jumat, 11 April 2025 | 15:20 WIB
Update kasus dokter residen RSHS Bandung diduga lecehkan pasien, polisi sebut korban bisa terus bertambah. (HukamaNews.com / antara)

Sulawesinetwork.com - Sebuah dugaan tindak pidana keji menggemparkan dunia kesehatan dan masyarakat Jawa Barat.

Priguna Anugerah Pratama (31), seorang dokter yang tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Padjadjaran (Unpad), kini berstatus tersangka atas dugaan pemerkosaan terhadap FH (21), putri dari pasien yang sedang dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Ironisnya, dugaan pemerkosaan ini terjadi di tengah duka dan kecemasan keluarga korban yang tengah berjuang untuk kesembuhan sang ayah.

Baca Juga: Prabowo Pasang Badan: Ungkap Alasan Gandeng Thaksin Shinawatra Jadi Penasihat Danantara

Kombes Pol Surawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, dalam konferensi pers pada Rabu (9/4/2025), mengungkapkan kronologi memilukan tersebut.

Peristiwa bermula pada 18 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, FH mendampingi ayahnya yang membutuhkan transfusi darah akibat kondisi kritisnya.

Pelaku diduga memanfaatkan situasi genting ini untuk melancarkan aksinya.

Baca Juga: Pansus DPRD Bulukumba Maraton Bahas LKPJ Bupati Tahun 2024

"Itu sekitar pukul 17.00 sore kan korban mau transfusi darah karena bapaknya berada dalam kondisi kritis. Karena bapaknya dalam kondisi yang kritis, anaknya saja (diambil darah) begitu," ujar Kombes Pol Surawan.

Dengan dalih pengambilan darah, Priguna membawa korban dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) menuju lantai 7 Gedung MCHC RSHS.

Korban yang tidak menaruh curiga mengikuti permintaan pelaku.

Baca Juga: Adu Gahar Nokia 5G: N75 Max Tantang N95 Max, Pilih Mana?

Namun, setibanya di ruangan tersebut, korban diminta untuk mengganti pakaian dengan baju operasi.

Kejanggalan semakin terasa ketika Priguna memasang infus dan menyuntikkan cairan yang kemudian teridentifikasi sebagai Midazolam, obat penenang yang dengan cepat membuat korban tertidur lelap selama tiga jam.

Halaman:

Tags

Terkini