Sulawesinetwork.com - Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang indah, ternyata menyimpan sisi gelap.
Baru-baru ini, 59 titik ladang ganja berhasil diungkap berkat operasi senyap yang dilakukan oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bekerja sama dengan Kepolisian RI.
Operasi ini bukan operasi biasa, melainkan operasi yang memanfaatkan teknologi canggih seperti drone untuk mendeteksi lokasi-lokasi tersembunyi.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa penemuan ladang ganja ini bukan hasil dari penutupan taman nasional, melainkan berkat penggunaan teknologi drone.
"Justru dengan drone, dan teman-teman di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi," ujarnya.
Teknologi drone memungkinkan petugas untuk memetakan area yang luas dan sulit dijangkau, sehingga ladang-ladang ganja yang tersembunyi dapat ditemukan.
Baca Juga: Tragedi Berdarah di Lampung: Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung Maut, 3 Polisi Gugur Ditembak!
Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah keterlibatan staf TNBTS. Raja Juli Antoni memastikan bahwa stafnya tidak terlibat dalam penanaman ganja ini.
"InsyaAllah staf kami tidak ada yang begitu, ada juga paling nanam singkong," tambahnya. Penegasan ini memberikan kepastian bahwa integritas staf TNBTS tetap terjaga.
Ladang ganja ini terletak di sisi timur kawasan TNBTS, jauh dari jalur wisata Gunung Bromo maupun jalur pendakian Gunung Semeru.
Baca Juga: KPK Dorong Hukuman Maksimal bagi Koruptor: Penjara Pulau Terpencil dan Minimal 10 Tahun Kurungan!
Lokasi yang terpencil dan ditutupi semak belukar lebat membuat pengawasan menjadi tantangan tersendiri.
Namun, dengan bantuan drone dan kerja sama berbagai pihak, area ini berhasil diungkap.