"Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut kepada seluruh jajaran," tegasnya.
Sementara itu, polisi tidak menjawab saat ditanya apakah permintaan maaf Band Sukantani karena faktor tekanan.
Berkaca dari hal itu, kontroversi yang terjadi antara Band Sukatani vs Polri menambah daftar kasus dugaan adanya intimidasi aparat polisi terhadap suara-suara perlawanan yang timbul dari karya seniman Tanah Air.
Baca Juga: Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret Buntut Ditahannya Hasto Kristiyanto, Bagaimana Dampaknya?
Sebelumnya, pernah terjadi dugaan intimidasi terhadap aksi teatrikal yang dilakoni oleh seniman Indonesia, Butet Kartaredjasa. Begini ceritanya.
Butet Kartaredjasa: Intimidasi Itu Berusaha Mengontrol Pikiran
Pada Desember 2023 lalu, Butet Kartaredjasa selaku seniman Tanah Air pernah mengaku mendapatkan perlakukan kurang menyenangkan dari pihak kepolisian.
Butet menyebut adanya intimidasi yang dilakukan polisi terhadap karya teater bertajuk 'Musuh Bebuyutan di TIM, Jakarta Pusat, pada 1 Desember 2023.
Baca Juga: Kepala Daerah Usungan PDIP dari Sulawesi Tak Ikut Retreat, Ini Daftarnya!
"Tidak ada intimidasi verbal, intimidasi fisik. tapi intimidasi itu berusaha mengontrol pikiran," ungkap Butet kepada awak media di Jakarta, pada 10 Desember 2023 lalu.
Seniman kenamaan Tanah Air itu menuturkan adanya surat permohonan izin yang memintanya untuk berkomitmen tidak bicara politik dalam aksi pertunjukannya.
"Di dalam surat permohonan izin yang biasanya tidak pernah ada, baru kali ini setelah 41 kali saya memainkan (teater) 'Indonesia Kita' saya harus menandatangani surat pernyataan," terang Butet.
Baca Juga: BPOM Cabut Izin Minuman ASI Booster, Ini Alasan dan Fakta Pelancar ASI Efektif
"Salah satu daftarnya menyebutkan, 'Saya (Butet Kertaredjasa) harus berkomitmen tidak bicara politik' di dalam pertunjukan," tandasnya.
Terkait hal ini, pihak kepolisian menyatakan tidak ada intimidasi terkait gelaran pentas teater yang dilakoni oleh seniman Butet Kartaredjasa.