hukrim

ICW Sebut Firli Sedang Bermain Peran Sebagai Korban Kriminalisasi, Kapolri Diminta Turun Tangan

Rabu, 22 November 2023 | 11:30 WIB
Firli Bahuri disebut saat sedang bermain peran (Dok. antikorupsi.org)

Sulawesinetwork.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut jika Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sedang bermain peran sebagai korban kriminalisasi.

Hal itu diungkapkan peneliti ICW Kurnia Ramadhana usai Firli Bahuri berkomentar terkait situasi abnormal hingga perasaan asing saat dirinya menutup muka usai diperiksa.

Firli sendiri telah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait dugaan tindak pidana pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Juga: Rencana Pemekaran Sulsel, Bugis Timur Siap Dijadikan Provinsi Pisang. 6 Kabupaten yang Akan Bergabung Jadi Lokasi Program Prioritas Pj Gubernur Sulsel

Kurnia menerangkan jika berdasarkan hasil penelitian dan pencermatan lebih kurang 20 menit penjelasan Firli Bahuri terkait perkembangan proses hukum dugaan pemerasan dan pertemuan Pimpinan KPK dengan pihak beperkara

"ICW merasa purnawirawan jenderal bintang tiga kepolisian itu sedang memainkan peran seolah-olah dirinya adalah korban kriminalisasi," katanya dilansir Rabu, 22 November 2023.

"Hal itu bisa dibuktikan dengan beragam diksi dan kalimat yang Firli ucapkan, mulai dari kondisi abnormal, butuh jeda, merasa asing di mabes Polri, dan serangan balik koruptor," sambungnya.

Baca Juga: Thompo Elias Belum Habis, Boyong Dua Tropi Juara Ex Rider Tanjung Bira Prix 2023

Pernyataan yang disebutkan Firli Bahuri menurut Kurnia tidaklah relevan, dimana masyarakat sudah paham dengan jejak Firli yang dinilai buruk. 

"Kalau saja Firli paham, model narasi seperti itu sebenarnya tidak lagi relevan ia ucapkan. Sebab, masyarakat sudah tahu bagaimana rekam jejak Firli di KPK yang terbilang sangat buruk, terutama berkaitan dengan integritasnya," katanya.

Kurnia berharap agar kasus ini harus mendapatkan atensi langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dimana Polda Metro Jaya dianggap hanya terlihat gagah di penyidikan awal.

Baca Juga: Korban Kebakaran di Bonto Tangga Dapat Bantuan dari Polsek Bontotiro

"Berkaitan dengan kinerja Polda Metro Jaya, ICW merasa sudah saatnya Kapolri turun tangan mengambil alih seluruh penanganan perkara melalui Bareskrim Polri. Sebab, rangkaian proses hukum terhadap pimpinan KPK yang dilakukan Polda sangat lambat dan berlarut-larut," ujarnya.

"Sederhananya, apa yang dilakukan oleh Polda hanya terlihat gagah di awal saja, namun melempem pada ujung penuntasan perkara ini," sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini