Nur Afifah Balqis dinyatakan terbukti bersalah atas perbuatannya. Majelis Hakim menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara dan denda Rp300 juta dengan subsider kurungan 4 bulan.
Vonis ini memang lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut 6 tahun penjara.
Baca Juga: Terobosan Prabowo di Eropa: Tarif Hampir Nol Persen untuk Produk RI ke Pasar UE!
Saat ini, Nur Afifah Balqis sedang menjalani masa hukumannya di Lapas Perempuan Tenggarong, Kalimantan Timur.
Predikat "koruptor termuda" yang disematkan pada Nur Afifah Balqis memang menjadi salah satu alasan utama mengapa namanya kembali viral.
Namun, data dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan fakta menarik lainnya.
Tercatat nama Rici Sadian Putra yang juga divonis karena dugaan korupsi saat usianya 22 tahun.
Rici adalah mantan satpam Bank Sumsel Babel Cabang Muaradua yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp389 juta.
Meskipun demikian, kasus Nur Afifah Balqis yang melibatkan posisi bendahara partai dan jumlah uang yang signifikan pada usia yang relatif muda memang membuatnya menjadi sorotan dan pelajaran berharga bagi banyak pihak.
Viralnya kembali nama Nur Afifah Balqis di media sosial menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya integritas dan bahaya laten korupsi yang bisa menjerat siapa saja, bahkan di usia muda sekalipun.(*)
