Sulawesinetwork.com - Jagat media sosial kembali dikejutkan dengan temuan mengerikan: sebuah grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah' mendadak viral dan membuat bulu kuduk berdiri.
Bagaimana tidak, tangkapan layar isi grup yang beredar luas di platform X (Twitter) dan Instagram memperlihatkan anggota grup yang tanpa malu berbagi cerita tentang hubungan sedarah (inses) yang mereka alami atau fantasikan.
Fakta yang lebih mencengangkan, grup dengan konten yang jelas-jelas menyimpang ini ternyata memiliki lebih dari 30 ribu anggota.
Baca Juga: 'Progress X' IFG: Panggung Inspirasi Perempuan Karier, Seimbangkan Sukses Profesional dan Personal!
Kondisi ini sontak memicu reaksi keras dari berbagai pihak, tak terkecuali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, dengan nada geram mendesak aparat kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk bertindak tegas dan cepat memberantas keberadaan grupFacebook tersebut.
“Ini sangat menjijikkan, karenanya saya minta Polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” ujar Sahroni dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (15/5/2025), menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang ditimbulkan oleh grup ini.
Baca Juga: Gebrakan IFG: Lindungi Petani, Amankan Pangan Nasional!
Sahroni memperingatkan bahwa keberadaan 'Fantasi Sedarah' memiliki potensi besar untuk memicu terjadinya pelanggaran kekerasan seksual.
Lebih jauh lagi, ia menyoroti dampak buruk yang bisa dialami para korban, terutama anak-anak yang fotonya diduga telah diunggah dan menjadi konsumsi publik di dalam grup tersebut.
“Kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban,” imbuhnya dengan nada khawatir.
"Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian," tegas Sahroni, menekankan pentingnya tindakan preventif.
Politisi tersebut juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan ruang gerak bagi individu atau kelompok dengan penyimpangan serupa.