Tetapi kebencian dan frustasi Layla terhadap ayahnya yang dulu tidak memperdulikannya mengakibatkan peringatan tersebut tidak dipatuhinya.
Layla lebih memilih mengabaikan ayahnya, dan yakin kurangnya dukungan darinya merupakan wujud penghindaran tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.
Fakatnya, sesungguhnya ayah Layla mencintainya lebih daripada segala hal di dunia, dan dia menggunakan teknologi termutakhir Leviathan dari Eruditio untuk membuatkannya Malefic Gun,
Namun, karena takut jika Layla akan menolak hadiah yang dia berikan, ayah Layla memberikan Malefic Gun tersebut kepada kakek Layla, yang kemudian menyerahkannya kepada Layla sebagai sebuah hadiah darinya.
tetapi apa yang tidak diperkirakan ayahnya adalah bahwa hadiah tersebut hanya membuat Layla semakin ingin bertualang.
Tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-16, Layla diam-diam membawa Malefic Gun-nya dan keluar dari Eruditio di tengah kegelapan untuk bertualang ke dunia yang besar dan luas.
Tidak lama kemudian, dia mencapai sebuah kota terpencil di barat daya dari Moniyan Empire, di mana banyak anak kecil menghilang.
Sekrang, dia akhirnya mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan bertarung dan melacaknya yang dipelajari dari kakeknya.
Setelah menginvestasi wilayah tersebut dan menelusuri jejak petunjuk, Layla menemukan kumpulan kriminal yang telah menculik anak-anak kota, dan membuntuti mereka hingga ke markas mereka, dengan tekad untuk menghentikan tindakan jahat mereka dan menyelamatkan para anak kecil yang malang.
Tetapi tidak diketahui Layla, bahwa mereka bukan penculik biasa, melainkan para ilmuwan jahat dari Laboratorium 1718, yang menculik anak kecil tak berdosa untuk digunakan dalam eksperimen kejam mereka pada manusia.
Dalam amarah memikirkan penderitaan anak-anak itu, Layla mengangkat Malefic Gun-nya dan menerobos ke area tahanan.
Kesulitan dan bahaya dari pertempuran yang diakibatkan jauh melebihi apa pun yang Layla dapat bayangkan.
Di tengah pertempuran, para pekerja Laboratorium 1718 mengenali teknologi Leviathan di tengah Layla, dan kemudian mereka mengubah tujuan dan operasi mereka.
Tidak lama kemudian, anak-anak terculik terselamatkan, tetapi Layla terjatuh ke tangan para ilmuwan jahat, yang mengambil Malefic Gun-nya.
Layla dikurung di penjara bahwa tanah yang gelap, dan baru saja saat dia kehilangan harapan, dia tiba-tiba dilepas dan dikembalikan ke Eruditio.