Lebih lanjut, Nathalie meluruskan bahwa saweran yang diterimanya dari pengunjung klub merupakan bentuk apresiasi atas penampilannya sebagai seorang profesional.
"Lalu salah saya di mana? SAYA HANYA PROFESIONAL KERJA," tegasnya.
Baca Juga: Sahabat Andalan Pasang Badan Bela Luwu! Dukung Penuh Gubernur Kaji Ulang Tambang Emas Raksasa
Tak hanya soal saweran, Nathalie juga menanggapi kabar mengenai adanya demonstrasi penolakan terhadap keberadaan klub malam di Sidrap.
Ia mempertanyakan mengapa namanya ikut terseret dalam isu tersebut dan mengapa protes baru muncul saat ini.
"Kalau memang ada demo yang tidak mau ada club-club malam di Sidrap, kenapa harus membawa NAMA saya dan kenapa baru sekarang? Kemarin-kemarin kemana?" tanyanya retoris.
Baca Juga: Sulsel Prioritaskan Perang Lawan Stunting: Gubernur Andi Sudirman Komitmen Penuh dalam RPJMD 2025
Di akhir pernyataannya, Nathalie tak dapat menyembunyikan rasa kecewa dan kebingungannya atas situasi yang sedang dialaminya.
"Jujur saya sedih, bingung, dan kecewa," pungkasnya.
Kontroversi video saweran ini jelas memantik perdebatan di kalangan warganet. Sebagian menyayangkan tindakan Nathalie, sementara yang lain justru memberikan dukungan dan menilai hal tersebut sebagai bagian dari pekerjaannya sebagai seorang DJ.
Bagaimana kelanjutan dari polemik ini? Akankah Nathalie akhirnya bersedia untuk bertemu dan memberikan klarifikasi langsung kepada masyarakat Sidrap? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.(*)
