Menghebohkan! Ponpes Al Zaytun Indramayu: Boleh Berzina Asal Ada Uang

photo author
- Selasa, 6 Juni 2023 | 16:10 WIB
Ponpes Al-Zaytun (Zaytun)
Ponpes Al-Zaytun (Zaytun)

Sulawesinetwork.com - Dunia pendidikan kembali tercoreng. Mengapa tidak, tersebar sebuah kabar yang menghebohkan di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Indramayu Jawa Barat, yakni Pondok Pesantren Al Zaytun.

Ada sesuatu hal yang menggelitik, dimana Pondok Pesantren ini diduga memperolehkan santrinya untuk berzina lantaran dosanya akan ditebus dengan uang.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan persoalan praktik menyimpang yang dilakukan di ponpes tersebut.

Baca Juga: Sidang Perdana! Begini Momen Pertemuan Antara Mario Dandy Dengan Ayah David Ozora

Ia membeberkan jika di dalam Ponpes Al Zaytun Indramayu pada umumnya melarang santrinya untuk berpacaran dan berzina.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi mereka yang memiliki uang. Disebutkan bahwa bagi orang yang memiliki uang bisa menebus dosa tersebut.

“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan, dikutip dari tayangan podcast di channel YouTube Herri Pras, pada Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: LCA 2023-2024, Stefano Cugura Waspadai Kekuatan PSM Makassar, Ini Head to Head Kedua Tim

“Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” tambahnya.

Ken juga menuturkan, kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun semuanya fakta. Namun, Pendiri Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang mampu menghilangkan dan merombak seluruh Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut.

“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang semua TKP dan barang bukti dirombak,” ungkapnya.

Baca Juga: Oknum Anggota Polisi Tertangkap Tangan Selundupkan Sabu Dua Kilogram di Pelabuhan Parepare Sulawesi Selatan

Ken pun berharap Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), harus bersinergi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

“Ya, harapan kita semua agar Kemenag dan MUI bisa mengambil langkah tegas agar tak ada lagi penyimpangan yang berkedok agama,” pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X