Sulawesinetwork.com - Mengenyam pendidikan merupakan hak bagi seluruh anak bangsa di Indonesia. Namun hal itu tidak berlaku bagi Anisa Maharani (15).
Anisa yang yang menimbah ilmu di SMPN 1 Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, harus mundur atau keluar dari sekolahnya.
Anisa seharunya telah mengikuti ujian kenaikan kelas ke kelas VIII. Namun karena jarang masuk sekolah sehingga ia pun diminta keluar.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Untuk 32 Wilayah Indonesia, Rabu 23 November 2022
Selain jarang masuk sekolah lantaran harus menjaga adiknya Cintya Rizki Azalia (3) yang dinyatakan mengalami gizi buruk dan stunting di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Anisa juga harus menunggak biaya SPP hingga pihak sekolah memintanya keluar sejak delapan bulan lalu atau sejak Oktober 2022.
Ada alasan mengapa dia sering tidak berangkat ke sekolah dan menunggak pembayaran SPP karena dari keluarga kurang mampu. Anisa juga harus menemani ibunya merawat adiknya yang lagi sakit.
Baca Juga: Xi Xing Ji Season 7: Ao Xue Sang Raja Naga Peroleh Tangan Emas Baru, Siap Berperang dengan Surga
Orangtua siswa, Isfandi (49) mengatakan, anaknya diminta mengundurkan diri dari sekolah lantaran tidak pernah barangkat dan dianggap bolos.
Padahal, anaknya saat itu harus menemani adiknya saat awal-awalnya dinyatakan mengalami gizi buruk.
Ia mengatakan, saat adiknya masih dirawat di RSUD Brebes, anaknya masih bisa pulang pergi dari rumah sakit.
Baca Juga: Tato Diharamkan Bukan Karena Membatalkan Air Wudhu, Simak Penjelasan Habib Husein Jafar
Tetapi setelah sebulan kemudian adiknya dirujuk untuk menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal. Akibatnya Anisa jarang ke sekolah karena jarak dan kesulitan di ongkos.
"Dikiranya dari pihak sekolah mungkin, ini anak kok bolos. Saya dapat pesan Whatsapp, saya balas ini posisi anak lagi di rumah sakit nungguin adiknya," kata Isfandi.