Sulawesinetwork.com - Bekerja jarak jauh kini bukan sekadar gaya hidup, melainkan pilihan utama banyak orang. Dari rumah, kafe, hingga berpindah negara sebagai digital nomad, pekerja remote menikmati fleksibilitas yang ditawarkan era digital.
Namun, di balik kebebasan itu muncul tantangan: perbedaan zona waktu, kendala bahasa, hingga menjaga komunikasi dengan klien lintas negara.
Di sinilah Artificial Intelligence (AI) hadir sebagai penolong. Teknologi ini tidak hanya membuat pekerjaan lebih cepat selesai, tetapi juga membantu pekerja remote tetap efisien dan fokus.
Baca Juga: Kejurda Pelajar Resmi Dibuka, Bupati Barru Ajak Remaja Jauhi Hal Negatif!
AI Jadi Alat Wajib Remote Worker
Menurut laporan TIME, AI kini menjadi kebutuhan penting bagi pekerja jarak jauh.
“AI mampu mengisi celah ketika pekerja kesulitan menjaga fokus atau menghadapi keterbatasan waktu. Teknologi ini bekerja konsisten, bahkan saat penggunanya tidak sedang online,” tulis TIME, Senin (1/9/2025).
AI kini dianggap lebih dari sekadar tren, melainkan “rekan kerja digital” yang selalu siaga.
Baca Juga: KNPI Makassar: 'Jaga Makassar Ta' Memerlukan Kesadaran dan Komitmen Semua Pihak
Mengatasi Kendala Bahasa dan Zona Waktu
Salah satu hambatan utama pekerja remote adalah bahasa. Tools seperti Google Translate atau DeepL memungkinkan teks maupun gambar diterjemahkan secara instan dengan hasil yang semakin akurat.
Baca Juga: Diminta Turun dari Mimbar Orasi oleh Massa Aksi, Ini Profil Ketua DPRD Bulukumba Umy Asyiatun
Selain itu, AI juga membantu mengatur jadwal lintas zona waktu. Aplikasi seperti Clockwise secara otomatis menyesuaikan agenda meeting, tanpa perlu repot menghitung perbedaan jam antarnegara.
“Bagi pekerja jarak jauh, menghitung perbedaan waktu dengan klien di berbagai negara bisa melelahkan. Dengan bantuan AI, jadwal bisa diatur otomatis sehingga lebih efisien,” tulis TIME.