Produk yang ditawarkan bahkan tidak sesuai dengan standar atau mendapatkan produk palsu dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.
Scammers akan mulai dengan berinvestasi dengan jumlah kecil dan kemudian secara bertahap meningkatkan jumlahnya.
Pada awalnya, ada mungkin saja mendapatkan uang sungguhan. Namun tetapi ketika berinvestasi dalam jumlah besar, disitulah aksi penipuan kerap terjadi.
3. Aplikasi Pinjaman Palsu
Aplikasi pinjaman palsu juga kerap menjadi modus penipuan yang banyak memakan korban. Korban kerap diajak untuk melakukan obrolan via online.
Kemudian pelaku membuat alasan kepada korban untuk mentransfer uang sebagai kontrak atau biaya jaminan atas kesepakatan yang dibuat.
Jika sudah melakukan transaksi, pelaku kejahatan bisa saja langsung melakukan blokir akses kepada korban.
4. Penipuan investasi online
Penipuan investasi online pernah ramai menjadi perbincangan publik. Bahkan modus ini kadang luput dari pengamatan keasliannya.
Pelaku investasi online kerap melakukan aksinya dengan memperlihatkan hal-hal yang membuat para korban yakin untuk ikut berinvestasi.
Tentu tawaran yang cukup menggiurkan, terkadang membuat kita lupa untuk mencari tahu kebenaran investasi online yang ditawarkan pelaku. (*)