Sulawesinetwork - Setelah lama tak terdengar di industri ponsel, BlackBerry kini muncul kembali dengan strategi baru.
Menghentikan operasi sistem BlackBerry OS pada Januari 2022, perusahaan ini mengarahkan fokusnya ke bisnis teknologi lainnya, khususnya layanan keamanan siber.
Di era di mana kejahatan siber semakin marak, layanan cybersecurity dari BlackBerry menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Baca Juga: Nokia Firefly 2024! Pengalaman Fotografi Profesional dalam Sebuah Smartphone
Pendapatan dari sektor ini bahkan melampaui estimasi pasar, menunjukkan relevansi dan keandalannya di tengah perlambatan pengeluaran sektor teknologi.
BlackBerry melaporkan pendapatan sebesar USD 144 juta, lebih tinggi dari estimasi analis yang berada di angka USD 131,1 juta, menurut laporan Reuters (27/6/2024).
Meskipun sektor teknologi sedang lesu, kebutuhan perusahaan dan lembaga pemerintah untuk memperkuat keamanan siber terus meningkat.
Baca Juga: Nokia Firefly 2024, Smartphone dengan Kamera 200MP yang Menyaingi Kamera Profesional
Perusahaan juga mencatat kerugian bersih sebesar 3 sen per lembar saham untuk kuartal yang berakhir 31 Mei 2024, lebih kecil dibandingkan dengan prediksi analis sebesar 4 sen per lembar saham.
Untuk kuartal kedua 2024, BlackBerry memprediksi pendapatan di rentang USD 136-144 juta, dengan divisi keamanan siber ditargetkan meraih pendapatan antara USD 82-86 juta.
Usai laporan kinerja yang memuaskan ini, saham BlackBerry langsung naik 7,2%.
Baca Juga: Mengulas Desain Nokia Turbo 5G: Elegan dan Modern Serta Futuristik
Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap strategi baru perusahaan dalam menghadapi tantangan keamanan digital.
Dengan perkembangan ini, BlackBerry memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri keamanan siber, menjawab tantangan dan kebutuhan di era digital yang semakin kompleks.***
