Sulawesinetwork.com - Pemerintah Provinsi Sulsel bersama PT. Yas Exports Internasional (YEI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatangan tersebut berkaitan dengan pembelian hasil budidaya pisang cavendish di Sulsel yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 27 November 2023.
Mou ini ditandantangani langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dengan perusahaan yang memiliki 260 cabang perusahaan di negara pengkonsumsi pisang di dunia.
Kesiapan Sulsel menjadi pengekspor pisang kesejumlah negara di dunia, didukung dengan keberadaan sejumlah daerah penghasil pisang terbesar.
Di Sulsel, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel tahun 2022. Kabupaten Sinjai menjadi penghasil pisang terbesar di Sulsel.
Ditahun 2022, Sinjai mampu menghasilkan pisang hingga 388.651 kuintal. Atau meningkat cukup pesat dari tahun 2021 yang hanya menghasilkan 5.351 kuintal.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Sebut Banyak Kadis Malas Ikut Rapat Banggar, Pembahasan Terhambat
Selain Sinjai, Kabupaten Pinrang juga menjadi daerah terbesar kedua di Sulsel yang menghasilkan pisang yakni mencapai 346.031 kuintal.
Ditempat ketiga, Kabupaten Bone mampu menghasilkan 302.522 kuintal pisang. Bone mampu meningkatkan hasin panen pisang yang sebelumnya hanya 294.338 kuintal.
Kabupaten Luwu juga menjadi daerah penghasil pisang terbesar di Sulsel. Luwu menghasilkan 171.435 kuintal pisang ditahun 2022.
Begitu juga dengan Kabupaten Barru yang mengalami peningkatan hasil pertanian pisang. Ditahun 2022 ini Barru menghasilkan sebanyak 153.905 kuintal.
Kabupaten Gowa juga masuk dalam katagori penghasil pisang terbesar di Sulsel atau mencapai hingga 111.783 kuintal di tahun 2022.