pendidikan

UMI dan Politeknik Muhammadiyah Makassar Dirikan Bank Sampah di Desa Sampulungan Takalar

Jumat, 19 September 2025 | 09:21 WIB
UMI dan Politeknik Muhammadiyah Makassar Dirikan Bank Sampah di Kabupaten Takalar.

Sulawesinetwork.com - Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) bekerja sama dengan dosen Politeknik Muhammadiyah Makassar melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sampulungan sejak Agustus 2025.

Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian tahun anggaran 2025 yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui LPKM UMI.

Kolaborasi ini melibatkan dosen lintas disiplin ilmu, yaitu Ir. Rizki Ayu Saraswati, ST, MT (Teknik Sipil UMI), Ir. Arinda Wahyuni, ST, M.Ars (Arsitektur UMI), dan Sartika Fathir Rahman, SKM, M.KL (Kesehatan Lingkungan Politeknik Muhammadiyah Makassar), serta partisipasi dua mahasiswa UMI dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sampulungan Beru.

Baca Juga: Bupati Sinjai Minta Dukungan Kemenpar untuk Kembangkan Wisata Unggulan Daerah

Hingga September 2025, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

  • Penyuluhan dan edukasi bank sampah kepada masyarakat.
  • Pembentukan organisasi bank sampah sebagai wadah kolektif pengelolaan limbah.
  • Uji coba sistem tabungan sampah yang bisa ditukar atau dimanfaatkan kembali.

Pelatihan pengolahan sampah menjadi ecobrick – botol plastik berisi sampah non-organik padat untuk bahan bangunan alternatif.

Baca Juga: Pimpin Rapat Persiapan HUT ke-365 Sulsel, Fatmawati Rusdi Harap Makna Kebersamaan dan Persatuan Sampai ke masyarakat

Program ini juga meresmikan Bank Sampah Desa Sampulungan, sekaligus menyerahkan hibah peralatan berupa kotak bank sampah dan mesin pencacah plastik dari Kemendikbudristek melalui LPKM UMI.

Masyarakat menyambut program ini dengan gembira. Kepala Desa Sampulungan, H. Sangkala Sikki, menyampaikan apresiasinya.

“Program ini membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Kami berharap kegiatan ini berlanjut agar desa lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Baca Juga: DPR Minta Bansos Pangan Tambah Minyak Goreng 2 Liter, Menkeu Purbaya Akali Sumber Anggarannya

Sekretaris Desa, Hendrik, menilai pelatihan ecobrick memberi nilai tambah.

“Selain mengurangi sampah plastik, ecobrick memberi peluang bagi warga untuk berkreasi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Kami siap mendukung agar hasil kegiatan ini berkelanjutan,” ungkapnya.

Para dosen pelaksana juga menekankan tujuan kegiatan:

Halaman:

Tags

Terkini

20 PTS Terbaik Versi Webometrics 2025

Rabu, 6 Agustus 2025 | 09:50 WIB