"Multi entry multi exit jangan dimaknai bisa keluar kapan saja. Namun bisa masuk kapan saja dan mencapai capaian pembelajaran kapan saja. Tidak harus semua siswa disamakan," jelas Mu’ti, menekankan fleksibilitas sistem ini.
Tak hanya itu, pembentukan karakter melalui sistem asrama juga menjadi poin penting dalam konsep Sekolah Rakyat.
Siswa Miskin Prioritas Utama! Integrasi Data Jadi Kunci
Proses rekrutmen peserta didik Sekolah Rakyat akan memanfaatkan integrasi canggih antara Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa prioritas utama adalah anak-anak dari keluarga dalam desil 1 dan 2 (kategori paling miskin) yang tidak terdata di Dapodik.
"Kalau mereka tidak terdata dalam dapodik, berarti mereka adalah anak yang putus sekolah. Sehingga tidak akan mengambil peserta didik dari mereka yang sudah bersekolah," tegas Gus Ipul, memastikan program ini tepat sasaran.
Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 yang baru saja diterbitkan menjadi landasan hukum pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang inovatif ini.
Sekolah Rakyat hadir sebagai angin segar dalam dunia pendidikan, menawarkan solusi alternatif bagi anak-anak yang selama ini mungkin terpinggirkan.
Dengan guru-guru kontrak yang berdedikasi dan kurikulum yang fleksibel, diharapkan program ini mampu mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter. (*)